Berita Purworejo
Update Kasus Gagal Ginjal Akut di Purworejo 24 Oktober 2022: Ada 2 Kasus, 1 Anak Meninggal Dunia
(Dinkes) Kabupaten Purworejo melaporkan jumlah anak yang terdiagnosa penyakit gagal ginjal akut misterius di Kabupaten Purworejo mengalami perubahan.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
"Cemaran itu seperti alami. (Semisal) kalau kita beli minyak tidak mungkin 100 persen murni minyak, mungkin di dalamnya ada air atau pasir (anggap cemaran). Tapi jumlahnya, tidak boleh banyak karena bisa menurunkan kualitas minyak. Begitu juga dengan obat sirup, boleh ada cemaran tapi jangan melebihi batas cemaran," kata Triyanto menerangkan.
Jadi, imbuhnya, dari 102 jenis obat sirup yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia, baru diperiksa sebanyak 33 item.
"Dari 33 item tersebut ada 30 merk obat yang dinyatakan aman, sementara 3 obat memang melebihi batas aman. Lalu sisanya sedang diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," lanjutnya.
Baca juga: Lihat Festival Balon Udara Ya Ke Wonosobo
Tiga yang dinyatakan mengandung bahan cemaran pelarut melebihi batas aman yakni obat batuk Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops.
Izin edar tiga obat tersebut dimiliki oleh Universal Pharmaceutical Industries.
Lantas, Triyanto meminta masyarakat Kabupaten Purworejo untuk tidak panik dan tetap waspada.
Apabila si kecil sakit, maka utamakan untuk melakukan perawatan non farmatologis terlebih dahulu, semisal berikan kompres di dahi untuk menurunkan panas.
"Namun, kalau harus memakai obat, maka minta obat berbentuk serbuk (puyer). Kemudian dilarutkan dengan air matang, berikan tambahan sirup, gula, atau madu, lalu berikan kepada si kecil. Sementara jangan beli obat berbentuk sirup," pungkasnya. (drm)