Penjelasan RSUP Dr Sardjito Tangani 13 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, 6 Meninggal dan 3 Sembuh
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mencatat 13 kasus gagal ginjal akut progresif atipikal atau tidak khas selama kurun waktu Januari-Oktober 2022.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Maka, gagal ginjal akut ini disebut atipikal karena polanya tidak khas, membuat pasien yang terpapar bisa masuk ke kategori derajat berat dalam beberapa hari ke depan.
Sementara, dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) yang juga menjadi tim penanganan mengatakan, hingga kini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih menginvestigasi kausa dari kasus ini.
“Masih dalam investigasi, jadi butuh waktu. Sampai saat ini belum bisa disimpulkan apa sebabnya,” ucap Retno.
Ditanya bagaimana tiga pasien anak itu bisa sembuh, Retno menjawab bahwa mereka tidak memiliki banyak komplikasi penyakit.
Termasuk, pembekuan darahnya tidak terlalu tingti sehingga komplikasi organ tidak setinggi pasien meninggal.
“Saran bagi orangtua, terutama yang memiliki anak di bawah usia enam tahun, maka orangtua harus perhatian terhadap anak dengan melakukan deteksi dini kesehatannya,” terang dia.
Dijelaskannya, salah satu yang perlu diwaspadai antara lain adanya gejala penurunan volume atau frekuensi urin atau tidak ada urin baik dengan atau tanpa gejala demam.
Selain itu, munculnya gejala diare dan batuk pilek perlu pula diwaspadai.
“Orangtua yang memiliki anak terutama yang berusia balita, dihimbau sementara tidak mengkonsumsi obat obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah,” tukas dia.
(tribunjogja.com)