UIN Sunan Kalijaga Mulai Asesmen 18 Prodi untuk Akreditasi Internasional FIBAA
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) resmi memulai asesmen 18 program studi (prodi) untuk akreditasi internasional Foundation for
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) resmi memulai asesmen 18 program studi (prodi) untuk akreditasi internasional Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).
FIBAA merupakan lembaga di Eropa yang berorientasi internasional untuk penjaminan dan pengembangan kualitas dalam pendidikan tinggi.
Tim dari lembaga akreditasi internasional itu pun sudah tiba di UIN Suka dan pembukaan visitasinya dimulai di Gedung Prof RHA Soenarjo SH, Kampus UIN Suka (18/10/2022) siang.
Baca juga: Belum Terbitkan Palilah, Keraton Yogyakarta Kaji Sistem Pelepasan SG untuk Proyek Tol
Asesmen akreditasi internasional di UIN Suka ini bakal berlangsung selama tujuh hari kerja, yakni 18-27 Oktober 2022.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si. menjelaskan, UIN Suka sudah mendapatkan akreditasi nasional tertinggi, yakni Unggul.
Pencapaian ini diperoleh karena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melaksanakan siklus penjaminan mutu Penetapan Standar, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) secara konsisten dan berkesinambungan.
Saat ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah memiliki delapan fakultas dengan 62 prodi dan satu pascasarjana.
“Dari 62 prodi itu, 10 prodi diantaranya sudah terakreditasi Unggul dan 33 prodi terakreditasi A sehingga persentase prodi yang memperoleh peringkat A dan Unggul sebanyak 69,35 persen,” jelasnya di sela-sela kegiatan.
Dalam paparannya, Fakhri mengatakan, itu sebagai wujud komitmen kampus meningkatkan kualitas. Maka, pihaknya mengajukan 18 prodi untuk diakreditasi secara internasional.
18 prodi itu diantaranya, Prodi Studi Islam (S3), Pendidikan Bahasa Arab (S1), Pendidikan Agama Islam (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S2) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S1).
Selanjutnya, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S2), Manajemen Pendidikan Islam (S1), Ilmu Hadis (S1), Studi Agama-agama (S1), Ilmu Al Quran dan Tafsir (S1), Sosiologi Agama (S1), Bimbingan dan Konseling Islam (S1), Pengembangan Masyarakat Islam (S1), Sosiologi (S1), Ilmu Komunikasi (S1), Perbankan Syariah (S1) dan Manajemen Keuangan Syariah (S1).
Fakhri menjelaskan, 18 prodi itu sudah dibagi menjadi lima klaster, yakni agama, ekonomi, pendidikan, komunikasi dan dakwah.
FIBAA, kata dia, akan menegaskan posisi UIN Sunan Kalijaga yang bukan hanya Universitas Islam tertua di Indonesia, tapi juga sekaligus menjadi Universitas Islam yang memiliki standar Internasional, siap berkompetisi secara global dengan Standar Global pula.
“Selain itu, kami juga mengajukan sertifikasi AUN-QA atau Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA) untuk dua prodi, yakni Komunikasi Penyiaran Islam (S1) dan Manajemen Dakwah (S1),” tambahnya.
Mewakili tim FIBAA, Adriane Janosch menyampaikan akreditasi itu bisa memberikan pengalaman lebih kepada kampus.
“Kami tahu bahwa ada kerja keras dan butuh banyak usaha untuk menjalankan prosedur pengujian ini. Oleh karena itu, saya benar benar ingin semua siap go Internasional di kampus UIN Sunan Kalijaga ini,” terang dia di sela-sela agenda.
Tim dari FIBAA juga disambut oleh Rektor UIN Suka, Prof. Al Makin.
Ia menyampaikan, perlunya akreditasi internasional tak lepas dari globalisasi zaman kiwari.
Baca juga: Densus 88 Beri Edukasi untuk Cegah Paham Intoleransi Radikalisme dan Terorisme di Bantul
“UIN Suka menuju ke sana, sebagai universitas pertama yang diakses oleh FIBAA. Untuk prodi lain, menyusul ya,” ujar dia saat jumpa pers.
Dia melanjutkan, semua alumni perguruan tinggi di Indonesia tidak mungkin hanya berkompetisi level nasional saja.
Dengan begitu, pihaknya menyiapkan para alumni yang bakal berkompetisi level internasional.
“Bukan hanya sektor swasta, namun semua alumni UIN Sunan Kalijaga harus berkompetisi di semua sektor. Dan akreditasi ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan level internasional,” tegasnya. (ard)