Berita Jogja Hari Ini

Ada 2.906 Sekolah di DI Yogyakarta Berada di Kawasan Rawan Bencana

Sebanyak 2.906 sekolah di DIY tercatat berada di kawasan rawan bencana. Guna membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 2.906 sekolah di DIY tercatat berada di kawasan rawan bencana. Guna membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah, diperlukan adanya materi terkait Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam kurikulum.

Karenanya, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Ketangguhan dan Kemanusiaan meluncurkan Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Yogyakarta pada Selasa (18/10/2022).

Program Provinsi Model SPAB ini dilaksanakan dengan dukungan Plan International Hong Kong dan Prudence Foundation hingga 2025 mendatang.

Program diawali dengan implementasi awal di Yogyakarta selama 18 bulan, kemudian implementasi lanjutan di Bali hingga 2025.

Baca juga: Polres Bantul Catat 10.884 Pelanggar Lalu Lintas Selama Operasi Zebra Progo 2022 BerlangsungĀ 

Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti mengatakan, Yogyakarta dipilih karena telah memiliki sumber daya awal yang cukup untuk pengembangan provinsi model SPAB.

Adapun modal yang dimiliki oleh Yogyakarta meliputi regulasi, anggaran, dan fasilitas lokal.

Dengan demikian, dia berharap para anak khususnya anak perempuan dan penyandang disabilitas, aman sewaktu belajar di sekolah.

"Pengembangan provinsi model SPAB ini adalah bagian upaya untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman bagi anak maupun ekosistem satuan pendidikan di Yogyakarta dan daerah lainnya. Kami berharap, program ini dapat bermanfaat bagi peserta dan tenaga didik di Yogyakarta, tempat awal berdirinya Plan International di Indonesia," ujar Dini usai peluncuran Program Provinsi Model SPAB di Yogyakarta, Selasa (18/10/2022).

Melalui Program Provinsi Model SPAB, Plan Indonesia akan berfokus di beberapa bidang.

Meliputi pengembangan indikator provinsi model SPAB yang akan direplikasi ke provinsi lain, penguatan keterlibatan kaum muda pada implementasi dan monitoring SPAB, hingga penguatan kapasitas sekretariat bersama SPAB.

Selain itu, program ini juga menyasar peningkatan kapasitas bagi guru dan tenaga pendidikan di 84 SMA, 100 orang muda dari organisasi kaum muda, 200 fasilitator di mana 50 persennya adalah perempuan, serta 84.000 penerima manfaat tidak langsung hingga 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan SPAB di 35 SMA, SMK, dan SLB.

Program Plan Indonesia akan membantu dalam mempersiapkan satuan pendidikan untuk menghadapi bencana mulai dari penguatan mitigasi bencana.

Walaupun sudah ada 35 SMA/SMK/SLB yang mengimplementasikan SPAB, pihaknya ingin menambah lebih banyak lagi satuan pendidikan yang sadar akan menghadapi bencana.

"Karena sekolah dalam suasana bencana selain ancaman terhadap dapat disiapkan untuk penampungan pengungsi, sehingga keselamatan jiwa dan kerusakan akibat bencana, namun dalam situasi tidak terjadi kerusakan, sekolah pembelajarannya pun juga menjadi darurat," ujar Didik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved