Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Bupati Halim Ajak Semua Elemen Masyarakat Dukung Bantul Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia
Bupati Bantul mengajak seluruh masyarakat, seniman, pelaku industri ekonomi kreatif dan craft Kabupaten Bantul bahu membahu wujudkan Bantul masuk UCCN
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh masyarakat, seniman, pelaku industri ekonomi kreatif dan craft Kabupaten Bantul bahu membahu dan bekerja sama untuk mensukseskan misi Bantul masuk jejaring kota kreatif dunia (UCCN).
Baca juga: Bupati Abdul Halim Berharap Indonesian Custom Show Dapat Mendorong Bantul Jadi Kota Kreatif Dunia
Baca juga: Wujudkan Kota Kreatif Dunia, Pemkab Bantul Pamerkan Kerajinan Tangan dan Produk Fesyen UMKM Unggulan
Abdul Halim memaparkan, bahwa kerajinan Bantul memiliki sejarah perjalanan panjang sejak Kerajaan Mataram Islam dengan warisan budaya kreatifitas, yang akhirnya berkembang di berbagai wilayah Kabupaten Bantul hingga sekarang.
“Menilik sejarah panjang itu, Kabupaten Bantul hingga hari ini, masih terus berkembang sentra-sentra industri kreatif. Kita memiliki sentra industri kreatif kerajinan kulit di Manding Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul. Kita punya industri kreatif yang berpusat di Kasongan dengan bahan material Grabag atau tanah liat,” terang Abdul Halim Muslih, saat menjadi narasumber spesial pada program Podcast Tribun Jogja, Jumat (14/10/2022).
"Jadi, Bantul telah memiliki budaya kreatif sudah dahulu, berbagai jenis hasil industri kreatif dengan berbagai bahan baku ada di Bantul," sambung Bupati Halim.
Bupati Abdul Halim Muslih menyebutkan, keunikan masyarakat Bantul adalah mampu hidup tanpa melimpahnya sumber daya alam. Dengan kekuatan kreatifnya, masyarakat Bantul mampu menjadikan sentra industri-industri kreatif di negeri ini, bahkan negara lain.
“Kita punya banyak sekali sentra industri mebel dan craft, termasuk instalasi seni robot transformers, dimana itu buatan orang Bantul. Dari barang rongsokan, ibaratnya sampah, bisa disulap menjadi barang bernilai tinggi. Ini menunjukkan Bantul memiliki daya kreatifitas tinggi,” terang Halim.
Bupati Abdul Halim mengaku, begitu optimistis misi membawa Bantul masuk jejaring kota kreatif dunia UNESCO tahun depan, berhasil. “Tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan semua pihak, baik seniman, pelaku industri kreatif dan kerajinan, akademisi, dan seluruh eleman masyarakat Bantul. Ini akan berdampak positif karena sebagai ikhtiyar kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandas orang nomor satu di Kabupaten Bantul.
Dijelaskan pula, menilik data BPS, Bantul merupakan kabupaten penyangga ekspor DIY. "Kita tak punya sumber alam migas, tidak punya batubara, tidak punya nikel, tidak punya emas, tetapi masyarakat Bantul dengan kreativitasnya itu bisa hidup. Bahkan, 70 persen ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta diproduksi dari Bantul dengan nilai ekspor Rp2,3 triliun. Karena itu, tidak ada keraguan lagi bagi Bantul untuk mendorong perkembangan ekosistem industri kreatif Bantul sebagai salah satu program strategis," tambah Abdul Halim.
Terkait misi itu, lanjut Halim, ia mengajak para pimpinan daerah di seluruh Indonesia untuk berkolaborasi dalam penyediaan bahan baku industri kreatif di Bantul. "Bantul ini sangat lengkap industri kreatifnya dengan berbagai bahan baku, namun tidak memiliki sumber daya bahan baku, maka saat pertemuan ICCN di Jakarta lalu, saya mengajak para pimpinan berbagai daerah untuk datang ke Bantul untuk berkolaborasi, " ujarnya.
Sebelum berbincang spesial di Podcast Tribun Jogja, Halim menyempatkan waktu melihat karya-karya pelukis Bantul, Herjaka, di Galeri Tribun Jogja. (ayu)
TRIBUN JOGJA/AGUS WAHYU
OPTIMISTIS - Bupati Bantul Abdul Halim saat bincang podcast di Tribun Jogja, Jumat (14/10).