Berita Bantul Hari Ini

BPOM Berikan Pendampingan ke Desa Wisata Jamu Kiringan di Canden Bantul

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia berkomitmen untuk memberikan pendampingan untuk Desa Wisata Jamu Kiringan, Canden, Jetis.

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Santo Ari
Kunjungan BPOM ke desa wisata jamu Kiringan, Rabu (12/10/2022) 

Terlebih data dari lembaganya menunjukan 87 persen produsen obat tradisional termasuk jamu adalah UMKM. Oleh karenanya pemberian dukungan kepada para produsen jamu tradisional ini turut menggerakan ekonomi rakyat yang mendukung perekonomian nasional. 

BPOM sendiri telah memberikan intervensi secara langsung dengan cara melakukan pendampingan untuk produsen jamu agar mereka mampu memproduksi jamu dengan standar kesehatan dan kebersihan.

Selain itu ada pula bantuan beruapa sarana prasarana guna mendukung produktivitas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, mengklaim bahwa pelaku usaha jamu di Desa Wisata Jamu Kiringan ini adalah yang terbesar di Indonesia.

Baca juga: Bawaslu Kota Yogyakarta Butuh Dukungan Perwal untuk Cegah Potensi Konflik APK

“Karena di sini mencapai sekitar 130 orang, di Jawa Tengah hanya 80-an orang dan Sleman hanya sekitar 60 orang. Jadi Kiringan paling besar,” ujarnya.

Senada dengan yang disampaikan Bupati, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Lurah, Dukuh agar dapat menyediakan bahan baku asli dari Kalurahan Canden atau Kapanewon Jetis. 

Setidaknya ada 4-7 hektar yang telah disiapkan untuk menunjang ketersediaan bahan baku jamu untuk Kiringan.  

“Ketika ada lahan yang ditanami tanaman jamu sekaligus dapat didesain sebagai agrowisata. Sehingga menjadi salah satu destinasi wisata baru, sekaligus mendukung bahan jamu di Kiringan,” tandasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved