Berita Sleman Hari Ini
Jumlah Sekolah Terdampak Jalan Tol Yogya-Bawen di Sleman Bertambah
Pembangunan jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 (junction Sleman - Banyurejo) sepanjang 8,8 kilometer membutuhkan tambahan lahan 617 bidang di 7 Kalurahan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 (junction Sleman - Banyurejo) sepanjang 8,8 kilometer membutuhkan tambahan lahan 617 bidang di 7 Kalurahan karena ada review design seputar Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya.
Penambahan lahan tahap dua ini masih berproses dan diperkirakan bakal mengenai bangunan SMPN 2 di Tempel.
Tetapi kini sedang diupayakan agar seminimal mungkin tidak terdampak.
Baca juga: TMMD Tahap III 2022, Ini Deretan Fasilitas Publik yang Siap Digarap Kodim 0734 Kota Yogyakarta
"SMPN 2 tempel itu sekarang masih kami ikutsertakan (terdampak). Tapi kemudian diexercise seminimal mungkin tidak dikenakan. Apakah kemudian dengan rekayasa struktur, agar bisa dihindari atau bagaimana," kata PPK Pengadaan Lahan Jalan Tol Yogya-Bawen, M. Mustanir, Selasa (11/10/2022).
Rekayasa struktur sedang dihitung, apakah memungkinkan atau tidak secara teknis untuk menghindari bangunan sekolah.
Seperti diketahui, ketika tahap sosialisasi rencana penambahan lahan jalan Tol Yogya-Bawen di Kalurahan Banyurejo telah dipaparkan bahwa lahan SMPN 2 Tempel yang diterjang jalan tol relatif sedikit. Hanya berada diseputar bangunan Musala.
Karenanya, pihak tol sedang menghitung rekayasa struktur, apakah memungkinkan bisa dihindari atau tidak.
"Ini masih diexercise ya, kalau mungkin bisa dihindari agar tidak terkena ya bisa jadi. Tapi kalau secara struktur, mau tidak mau, walau terkenanya sedikit karena struktur, itu mau ndak mau terkena. Walaupun memang prosesnya akan jadi panjang," kata dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya menyebut, Pemerintah Kabupaten pada prinsipnya akan mendukung apa yang menjadi proyek strategis nasional.
Nantinya, jika akhirnya bangunan SMPN 2 Tempel diputuskan terdampak pembangunan Jalan tol maka akan dipatuhi. Kemudian berkaitan dengan proses belajar mengajar siswa, akan dikawal oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
"Kalau itu kena karena untuk kepentingan nasional ya gimana lagi. Nanti carikan tempat yang baru. Kan nggak mungkin digeser. Pemerintah Kabupaten harus mensupport keputusan negara dan pusat. Daerah harus mensupport dan mendukung. Kalau sudah jadi keputusan ya (dipatuhi). Nanti berkaitan kena seberapa, berkaitan proses belajar mengajar akan dikawal," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu pemberitahuan mengenai penambahan lahan jalan Tol Yogya-Bawen yang diperkirakan menerjang bangunan gedung SMPN 2 Tempel. Sampai saat ini diakuinya belum ada pemberitahuan.
"Belum. Belum ada info ke kami. Coba besok saya tanyakan ke Dispertaru," kata dia.
Baca juga: Wadahi Talenta Muda untuk Berinovasi Musik Nusantara Lewat Ajang Linmtara 2022
Selain gedung SMPN 2 Tempel, jalan tol Jogja-Bawen yang dibangun sepanjang 76 kilometer ini juga menerabas gedung SMK 17 di Margodadi Seyegan, dan gedung SD Banyurejo 1 di Padukuhan Onggojayan, Banyurejo. Pembebasan gedung Sekolah Dasar ini masih berproses.
Sampai saat ini belum ada kepastian relokasi meskipun di seputar sekolah sudah mulai dilakukan pembangunan konstruksi.