UPDATE Gunung Merapi dalam Sepekan: Ada 5 Kali Guguran Lava, Kubah Merapi Masih Alami Pertumbuhan

Sepekan terakhir, Gunung Merapi setinggi 2.986 mdpl ini tercatat mengalami guguran lava sebanyak 5 kali ke arah barat daya.

TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Kubah lava Gunung Merapi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi selama sepekan terakhir relatif masih cukup tinggi, yakni  berupa aktivitas erupsi efusif.

Dalam rentan waktu 30 September hingga 6 Oktober 2022 lalu, Gunung Merapi setinggi 2.986 mdpl ini tercatat mengalami guguran lava sebanyak 5 kali ke arah barat daya.

"Guguran lava dominan mengarah ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 m dan 1 kali ke arah barat (hulu Kali Putih) dengan jarak luncur 800 meter," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (9/10/2022).

Lebih lanjut, dari hasil analisis morfologi menunjukkan kubah bagian barat daya dan tengah masih menunjukkan pertumbuhan.

Namun tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

"Berdasarkan perhitungan dari hasil foto udara dengan drone, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.626.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.772.000 m3," paparnya.

Intensitas kegempaan pada minggu ini juga masih tinggi.

Kegempaan Gunung Merapi tercatat sebanyak 273 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 260 kali gempa Fase Banyak (MP), 456 kali gempa Guguran (RF), 64 kali gempa Hembusan (DG), dan 3 kali gempa Tektonik (TT).

Kemudian pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 88 mm/jam selama 145 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 3 Oktober 2022, dan dilaporkan adanya penambahan aliran di Sungai Boyong.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan masih dalam tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved