Stok Vaksin Covid-19 di Bantul Diperkirakan Bakal Habis dalam Minggu Ini

Kosongnya vaksin ini tak hanya terjadi di Kabupaten Bantul, namun juga disebutnya dialami di beberapa wilayah lain di luar provinsi DIY.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Spencer Davis from Pixabay
Ilustrasi Vaksin Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Stok vaksin Covid-19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul sudah semakin menipis, diperkirakan hingga minggu ini stok vaksin akan kosong.

Sementara Dinkes Bantul juga tidak menerima vaksin dari provinsi sejak hampir satu bulan.

"Stok (vaksin) di Bantul kosong. Sudah sejak dua minggu yang lalu mulai kosong. Vaksin yang dipakai sekarang adalah persediaan terakhir dan sampai hari minggu ini habis," ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso, Jumat (7/11/2022).

Kosongnya vaksin ini tak hanya terjadi di Kabupaten Bantul, namun juga disebutnya dialami di beberapa wilayah lain di luar provinsi DIY.

Dengan kondisi ini, maka pihaknya pun tidak menjadwalkan vaksinasi Covid-19 untuk pekan depan.

Bahkan puskesmas-puskesmas di Kabupaten Bantul sudah tidak mengadakan layanan vaksinasi sejak minggu kemarin karena tidak adanya stok vaksin.

"Bantul sudah tidak menerima semua jenis vaksin hampir sebulan ini. Bahkan vaksin untuk anak-anak sudah lebih dari sebulan kosong," katanya.

Adapun untuk anak usia 6-11 tahun memerlukan vaksin jenis Sinovac, sementara ketersediaan vaksin jenis ini hampir dua bulan kosong.

Maka dari itu pelayanan vaksinasi untuk anak pun harus berhenti.  

"Padahal anak-anak yang tahun kemarin PAUD dan tahun ini sudah berumur 6 tahun akhirnya belum maksimal mendapatkan vaksin," terangnya.  

Adapun dari data kinerja faskes di Bantul, capaian dosis 1 sudah mencapai 89 persen, dosis 2 sebanyak 85 persen, vaksin booster 27 persen dan vaksin keempat untuk nakes 52 persen.

Menurut pria yang akrab disapa dokter Oki ini, rendahnya capaian vaksin booster ini bukan dikarenakan tidak adanya stok vaksin.

"Kemarin pas vaksin banyak akses ke sentra vaksin mencapai 125 peserta per hari. Dalam seminggu kita membuka layanan dua hari setiap Rabu dan Jumat. Jadi dalam seminggu cuma 250 peserta. Padahal kita menyiapkan lebih dari itu, bisa menyiapkan untuk 300 orang per satu hari. Kalau kemarin aksesnya banyak, mungkin kita kehabisan stoknya sudah kemarin-kemarin," urainya.

Sementara itu  Nugroho selaku Koordinator Vaksinasi Bantul Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY, menyatakan bahwa dengan kosongnya vaksin, maka pihaknya juga untuk sementara menghentikan vaksinasi massal.

Selama ini BINDA DIY terus berupaya membantu percepatan capaian vaksinasi dengan rutin melakukan vaksinasi secara massal bekerjasama dengan berbagai instansi termasuk Dinkes.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved