ADVERTORIAL

Kisah Sukses Panda Food yang Berhasil Ekspansi ke Seluruh Nusantara

Berawal dari 4 karyawan, kini ia bisa mempekerjakan sekitar 200 karyawan, dan telah memiliki satu pabrik di Condongcatur, Sleman. 

|
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Produk olahan rumput yang diproduksi Panda Food 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Kalimat tersebut menggambarkan perjuangan Hendi Avanda (30) membesarkan bisnis yang dimulai tahun 2012 lalu. 

Vanda menceritakan dirinya hanya mahasiswa biasa.

Pria asal Batang, Jawa Tengah itu pertama kali datang ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2008 lalu. 

Dua tahun kuliahnya berjalan seperti biasa.

Selain menghabiskan waktunya di kampus, ia pun bermain dengan teman-temanya.

Namun suatu hari, ia mendapat pukulan besar dalam hidupnya. 

Baca juga: Perdana, Produk Kerajinan Kulit Kerang Warga Kota Magelang Jajal Pasar Ekspor

"Orangtua saya bercerai, saya ikut ibu. Ternyata ibu saya bisa menguliahkan saya karena berhutang. Awal kuliah itu sering main sama teman, ke pantai, dan lainnya. Setelah tahu kondisi itu, saya berpikir untuk membantu ibu saya. Lalu saya bekerja paruh waktu, dibayar Rp230ribu per lima jam," katanya, Jumat (07/10/2022). 

Setelah bekerja di persewaan CD, ia mencari pekerjaan lain di sebuah distro di Jalan Cendrawasih, Demangan, Yogyakarta.

Tak berselang lama, ia bergabung dalam sebuah bisnis multi level marketing (MLM). 

Bertahan satu tahun, ia kemudian menjajal bisnis aksesoris komputer pada 2011.

Awalnya bisnisnya berjalan lancar, namun seiring bertambahnya pesaing, ia pun berpindah haluan ke bisnis pakaian. 

"Saat itu saya sempat kembali terjebak pada zona nyaman lagi, kemudian bisnis berhenti. Kemudian saat itu yang baru viral adalah ketan durian, saya mulailah jualan ketan durian. Saya konsisten jualan dari jam 16.00-22.00, cuma modal semangat dan memotivasi diri aja. Ternyata cuma laku tiga biji aja," bebernya. 

"Setelah itu saya main-main lagi, tapi mainnya lebih ke ikut seminar, pameran-pameran gitu, cari inspirasi. Kemudian ada teman dari Korea yang membawa olahan rumput laut. Kemudian saya coba membuat olahan rumput laut, namanya Panda Seaweed," lanjutnya. 

Bisnisnya pun tidak langsung besar.

Modal usahanya dari meminjam teman hingga menggadaikan motor.

Ia memulainya dari rumah kontrakan. Di rumah kontrakan tersebut, ia melakoni proses produksi seorang diri, termasuk dalam pemasaran. 

Berbagai proses dilalui, dan tahun Maret 2012 pria kelahiran 2 Februari 1992 itu mendirikan CV Panda Food.

Di luar dugaan, Panda Seaweed mendapat respon positif di pasar Yogyakarta . 

Setelah menguasai pasar Yogyakarta , ia pun berpikir untuk melebarkan sayap ke luar DIY. 

Baca juga: VIRAL, Driver Ojol Beli Sepatu Idaman Jutaan Rupiah Hasil Menabung, Tidak Ngopi dan Tak Merokok

"Saya cari distributor, kota pertama adalah Bandung, kemudian ekspansi lagi ke Denpasar, Jakarta, dan lain-lain. Produk dari Panda Food kemudian bisa masuk ke Indomaret, dan sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia,"ujarnya. 

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, ratusan ribu kemasan ia produksi dalam sebulan.

"Kalau produk Panda Food itu sekarang ada Panda Seaweed , tiga varian, original, barbeque, dan spicy. Lalu yang untuk Indomaret Crispy Seaweed itu ada varian original dan barbeque,"ungkapnya. 

Jiwa wirausaha yang tinggi sempat mengantarnya menjadi juara wirausaha mandiri muda tahun 2014 lalu.

Dalam waktu dekat, ia pun mengembangkan bisnis kuliner lainnya.  ( Tribunjogja.com/*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved