Berita Klaten Hari Ini
Antusiasnya Puluhan Siswa TK di Karangnongko Klaten saat Ikuti Simulasi Erupsi Gunung Berapi
Edukasi dan simulasi pengurangan risiko bencana itu dilaksanakan di Objek Wisata Kali Poitan yang berada di desa setempat.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Puluhan siswa dan siswi dari dua Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah antusias ikuti edukasi kebencanaan.
Kegiatan itu difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Jagalan.
Edukasi dan simulasi pengurangan risiko bencana itu dilaksanakan di Objek Wisata Kali Poitan yang berada di desa setempat.
"Hari ini kami BPBD laksanakan uji coba implementasi edukasi kebencanaan bagi anak-anak usia dini menyasar anak PAUD dan TK," ujar Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto saat TribunJogja.com temui di sela kegiatan itu, Kamis (6/10/2022).
Menurutnya, selain edukasi kebencanaan para siswa TK juga diajak melihat dan mempraktekkan evakuasi bencana seperti erupsi gunung berapi, banjir, gempa bumi, kebakaran, tanah longsor, angin topan dan lainnya.
"Ini sebagai upaya kita dalam membangun kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana bagi anak usia dini, karena paradigma sekarang ini penanggulangan bencana tidak hanya saat bencana tapi dikuatkan dalam kondisi normal ini dan untuk anak usia dini," ulasnya.
Disinggung terkait melibatkan anak usia dini, lanjut Winoto, karena pada usia dini ini daya serap anak terhadap pengetahuan sedang bagus-bagusnya maka ini penting untuk diberikan karena anak-anak masa depan daerah itu.
Sementara itu, Kepala Desa Jagalan, S Betty Christiani mengatakan jika Kali Poitan menyiapkan beberapa wahana edukasi kebencanaan seperti replika gunung berapi, rumah gempa bumi dan lainnya.
"Tujuannya ke depan ini untuk menyiapkan edukasi bagi anak-anak dan bisa menjadi eduwisata," katanya.
Ia menyebut, Kali Poitan itu sudah digarap oleh Pemdes setempat sejak sebelum pandemi dan sudah beroperasi, namun kunjungan eduwisata ke objek wisata itu terhenti karena adanya PPKM.
"Ini baru mau jalan lagi, kita belum pungut tarif atau biaya masuk," tukasnya. (*)