Kerusuhan Arema FC vs Persebaya
Kisah Pilu Pasutri Tewas Terinjak-Injak
Pasutri Aremania yang menjadi korban seusai menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya adalah Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30).
Sedangkan almarhum Yulianton, sudah sering menonton sebelumnya. "Kedua jenazah sampai rumah duka sekitar Subuh. Rencananya, akan segera dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB ini," tandasnya.
Terpisah, dua orang pemuda mendatangi RS Wava Husada Kepanjen untuk mencari informasi keberadaan temannya yang dikhawatirkan jadi korban kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya semalam.
Haidullah dan Rizal berasal dari Probolinggo. "Saya nyari teman saya. Kemarin terpisah," kata Haidullah.
Dikisahkan, pada saat pertandingan Arema vs Persebaya, mereka bertiga duduk di tribun 12.
Mereka sengaja datang ke laga itu pada Sabtu pagi. Begitu datang di Kepanjen, mereka langsung ke Stadion Kanjuruhan. Ia menceritakan saat terjadi kerusuhan di stadion.
"Polisi bertindak karena banyak yang melanggar di mana ada yang turun ke lapangan," katanya. Ia menduga karena kondisi itu temannya panik dan terpisah dari keduanya.
"Semoga hanya kesasar saja. Soalnya dia hanya membawa HP dan tidak ada identitasnya," katanya.
Ia menyebutkan jika temannya berusia 13 tahun. Sedang HP-nya diduga hilang saat kejadian. Ia sudah menghubungi HP temannya namun hanya nada dering. Ia menyebutkan temannya siswa kelas 8 SMP.
Sampai saat ini mereka belum pulang ke Probolinggo karena belum menemukan temannya.Mereka sudah ke RSUD Kanjuruhan dan RS Wava dan berniat mengecek ke RS lain.
"Semoga teman saya ditemukan dan hanya kesasar," kata dia.
Dua Polisi Jadi Korban
Dua orang anggota polisi juga tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Satu dari dua polisi yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya merupakan anggota Polres Trenggalek.
Kasi Humas Polres Trenggalek Iptu Suswanto membenarkan informasi tersebut. Suswanto mengatakan, anggota yang meninggal adalah Briptu Fajar Yoyok Pujiono (27).
"Briptu Yoyok sehari-hari bertugas di Polsek Dongko," kata Suswanto. Ia menambahkan, jenazah Briptu Yoyok saat ini dalam perjalanan menuju Trenggalek. Sementara itu satu anggota polisi lainnya yang ikut tewas adalah Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, membenarkan adanya anggota Polisi yang menjadi korban kerusuhan tersebut. Saat ini jenazah masih dalam proses penjemputan di Malang.
"Betul ada anggota kami yang meninggal dunia, mohon doanya. Ini masih persiapan (Penjemputan jenazah)," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto.
Jenazah Brigadir Andik rencananya akan dibawa ke rumah rumah duka di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Kapolres menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menwaskan banyak orang itu, termasuk dua anggota polisi. "Kami turut berbela sungkawa atas insiden ini," ujarnya.(Tribun Network/kuh/wid/wly)