Berita Jogja Hari Ini
Ada Program BLT BBM, Organda DIY Tak Berharap Banyak Dari Pemerintah
Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPD DIY tidak berharap banyak dengan pemerintah. Pasalnya hingga saat ini belum ada komunikasi terkait bansos
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kenaikan harga BBM subsidi membuat pemerintah memberikan bantalan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Selain masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta mendapat bantuan langsung tunai (BLT) BBM.
Tak hanya itu, pelaku UMKM, hingga pengemudi ojek online juga dikabarkan mendapat bansos.
Baca juga: Suasana Mencekam G30S di Lubang Buaya 57 Tahun Silam, Penemuan Jasad Ahmad Yani dan Pahlawan Lainnya
Meski demikian, Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPD DIY tidak berharap banyak dengan pemerintah. Pasalnya hingga saat ini belum ada komunikasi terkait bansos untuk angkutan darat.
"Kami nggak berharap banyak dari pemerintah. Udah sering diPHPin (diberi harapan palsu)," kata Ketua DPD DIY, V Hantoro, Jumat (30/09/2022).
Meski ada informasi terkait bansos untuk angkutan darat, pihaknya tidak buru-buru ambil sikap.
"Ya udah, kalau ada ya baru bergerak. Nanti kami udah melakukan pendatan dan lain-lain ternyata nggak ada (bansos)," sambungnya.
Hantoro menyebut pasca kenaikan BBM, tarif angkutan darat mengalami kenaikan. Mau tidak mau pihaknya melakukan penyesuaian, karena biaya operasional yang membengkak.
Baca juga: Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Soal Hasil Pemeriksaan Lie Detector Ferdy Sambo
Kenaikan BBM juga tidak membuat warga DIY beralih moda angkutan darat.
"Kalau di daerah lain mungkin ada yang jadi beralih ke bus, tapi kalau di DIY tidak. Karena kan sekarang sudah pakai kendaraan pribadi. Kalau bus ramainya cuma weekend saja," imbuhnya. (maw)
