Berita Pendidikan Hari Ini
Atlet Karate Dunia, Sandra Sanchez Hadiri Exclusive Training Karate di UPNVY
UPNVY menghadirkan atlet juara dunia World Karate Federation (WKF) 2018 dan 2021, juga Juara Olimpiade 2020 Tokyo, Sandra Sanchez .
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta ( UPNVY ) mengelar Exclusive Training pada 27-28 September 2022.
Tak tanggung-tanggung, UPNVY menghadirkan atlet juara dunia World Karate Federation (WKF) 2018 dan 2021, juga Juara Olimpiade 2020 Tokyo, Sandra Sanchez .
Tidak sendiri, Sandra didampingi suami sekaligus pelatih Karate kelas dunia asal Spanyol, Jesus del Moral .
Rektor UPNVY , Prof Dr M Irhas Effendi, M. Si mengatakan UPNVY tidak hanya universitas yang mengedepankan sisi akademik saja, tetapi juga nonakademik.
Baca juga: UPNVY Bakal Berikan Beasiswa Wimaya 2022 untuk 400 Mahasiswa, Begini Syaratnya
Executive Training Karate bertujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa khususnya di bidang olahraga.
"Kegiatan ini merupakan pengejawantahan nilai bela negara pada bidang olahraga, dan peningkatan kualitas indeks kinerja utama (IKU) universitas untuk mendorong mahasiswa berprestasi," katanya, Selasa (27/09/2022).
Ia berharap kedatangan Sandra Sanchez dan Jesus del Moral dapat memotivasi mahasiswa, khususnya UKM Wimaya.
Melalui Executive Training Karate tersebut, ia berharap mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan teknik-teknik Karate dari sang juara dunia.
Tidak hanya soal Karate, kedatangan Sandra Sanchez dan Jesus del Moral dapat meningkatkan promosi promosi pariwisata DIY, khususnya UPNVY sebagai universitas yang go global.
Sementara itu, Atlet Karate Dunia Asal Spanyol, Sandra Sanchez mengungkapkan tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk melihat perkembangan Karate di sekolah dan kampus.
Baca juga: Florentina Reva Maharani Targetkan Medali Emas Porda 2022 di Cabor Karate
Ia pun berbagi teknik dan mengajar Karate di beberapa daerah, seperti Surabaya dan Bali.
"Saya senang sekali, setelah mengikuti berbagai kompetisi, sekarang saya ingin membagikan ilmu tentang Karate. Sehingga bisa membantu atlet-atlet yang ingin mengikuti kompetisi. Setelah Surabaya dan Bali, saya ke Yogyakarta dan sangat menyenangkan. Ternyata anak-anak cepat sekali menangkap ilmu, dan pengen lebih dan lebih," ungkapnya.
Pelatih Karate asal Spanyol, Jesus del Moral menambahkan yang membuatnya terkesan adalah masyarakat Indonesia yang sangat ramah.
Ia pun senang berasa di Indonesia.
"Karate di dunia ini seperti keluarga besar, di mana-mana ketemu. Dengan coaching clinic ini, kita bisa menunjukkan bahwa Karate bukan hanya soal kompetisi saja," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )