ISI Yogyakarta Gandeng Kemenkop UKM RI Gelar Workshop Kewirausahaan untuk Mahasiswa

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara kedua ISI Yogyakarta dan Kemenkop UKM RI

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum tengah melihat hasil karya mahasiswa ISI Yogyakarta yang berkarier di bidang industri kreatif. 

TRIBUNJOGJA.COM - Guna meningkatkan geliat kewirausahaan di kalangan mahasiswa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM menggelar kegiatan “Workshop Kewirausahaan dalam Mendorong Penciptaan Wirausaha Muda, Inovatif dan Berkelanjutan”, Sabtu (24/9/2022).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara kedua ISI Yogyakarta dan Kemenkop UKM, sekaligus implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang salah satu tujuannya adalah menumbuhkan wirausaha muda di kalangan mahasiswa.

"Kami ingin mendorong dan memberikan kesadaran tentang entrepreneurship kepada mahasiswa. Mahasiswa juga harus jiwa wirausaha, dengan demikian mereka bisa mandiri dengan profesi keseniannya," ujar rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. 

"Bahkan banyak mahasiswa kami yang menyatakan ingin menjadi seniman atau wirausahawan seni. Oleh karena itu, ISI Yogyakarta juga mengembangkan berbagai macam metode, berbagai macam forum untuk bisa selalu mendong kesadaran maupun skill mahasiswa, membangun kesadaran untuk membuat ekosistem dalam bisnis seni yang mereka bangun," lanjutnya.

Dalam merealisasikan hal tersebut, ISI Yogyakarta lanjut Agus, mendapat dukungan dari Kemenkop UKM untuk membangun inkubator seni mahasiswa utamanya di bidang ekonomi kreatif.

Menurut Agus, program tersebut sangatlah penting terutama menghadapi problem bonus demografi di antaranya keterserapan tenaga kerja khususnya usia produktif.

"Problem bonus demografi, angkatan kerja lebih banyak komposisinya dibanding orang tua yang berpengaruh pada kebutuhan tenaga kerja disamping revolusi Industri 4.0 dan digitalisasi. Itu semua akumulasi dari persoalan yang memang harus dipersiapkan di dunia pendidikan," kata Agus.

"Selain penguasaan kompetensi utama, diharapkan menambah kompetensi pendukung lainnya lewat belajar di luar prodi atau kampus dengan bidang ilmu lain dalam hal ini kami bangun sinergi dan menumbuhkan  jiwa entrepreneurship," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pusat Pengembangan Karir dan Kemahasiswaan ISI Yogyakarta, Dra. Tutik Winarti, M.Hum mengatakan bahwa pihaknya punya dua program besar yakni peningkatan softskill dan program mahasiswa wirausaha.

"Dalam program mahasiswa wirausaha inilah lembaga memberikan sedikit stimulan untuk para pemula wirausaha mahasiswa dana walaupun tidak besar tapi cukup untuk mengawali mahasiswa dalam berwirausaha," terang Tutik. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved