Desain Revitalisasi Kota Wonosari Berubah, Tinggi Monumen Tobong Gamping Dipangkas jadi 4 Meter

Pemkab Gunungkidul akhirnya memutuskan untuk melakukan perubahan desain monumen Tobong Gamping yang akan dibangun di Bundaran Siyono.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ Alexander Ermando
Patung Pengendang di Bundaran Siyono, Playen, Gunungkidul. Rencananya patung ini akan dipindah, dan digantikan dengan monumen Tobong Gamping. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pengerjaan proyek revitalisasi Kota Wonosari, Gunungkidul kini mulai berjalan.

Salah satu tahapan yang dilakukan adalah sosialisasi ke masyarakat.

Dari hasil sosialisasi, Pemkab Gunungkidul akhirnya memutuskan untuk melakukan perubahan desain monumen Tobong Gamping yang akan dibangun di Bundaran Siyono.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko tak menampik jika ada perubahan hingga tambahan pada desain yang dibuat.

"Ya tentu kami harus menyesuaikan dengan masukan masyarakat, dari sosialisasi yang dilakukan," kata Irawan pada Jumat (23/09/2022).

Perubahan yang dilakukan antara lain mengubah ukuran monumen Tobong Gamping yang akan dibangun di Bundaran Siyono.

Tingginya dikurangi menjadi sekitar 4 meter dari rencana awal setinggi 9 meter.

Selain itu, Irawan juga menyebut soal rencana mengubah gapura Lor Badak di perbatasan Kalurahan Kepek, Wonosari dan Logandeng, Playen.

Adapun rencana itu baru akan ditambahkan, dan berpotensi mendongkrak anggaran.

"Tapi itu tidak jadi masalah, yang pasti desain pokoknya tidak berubah," ujarnya.

Baca juga: Revitalisasi Wonosari Gunungkidul, Patung Pengendang di Bundaran Siyono Akan Dipindah

Baca juga: Proyek Revitalisasi Kota Wonosari Gunungkidul Akan Dimulai Besok

Proyek revitalisasi Kota Wonosari yang dikerjakan merupakan tahap pertama. Irawan mengatakan desain besar revitalisasi akan mencakup hingga pusat kota, khususnya dekat Pasar Argosari.

Meski demikian, pihaknya baru menyiapkan anggaran untuk revitalisasi tahap pertama. Adapun di tahap pertama ini, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 9,4 miliar.

"Kalau secara keseluruhan, kemungkinan anggarannya mencapai Rp 15 miliar," ungkap Irawan.

Sementara Lurah Kepek, Bambang Setiawan berharap ada pengganti dari gapura Lor Badak jika nantinya benar-benar dibongkar. Pasalnya gapura itu dinilai memiliki nilai filosofis dan salah satu tetenger di Gunungkidul.

Ia pun mengaku pihaknya baru kali ini dilibatkan dalam sosialisasi proyek revitalisasi tahap pertama Wonosari. Ia pun berharap pengganti gapura Lor Badak nantinya memiliki bentuk yang sama.

"Kalau bisa pembangunan gapura yang baru tidak meninggalkan nilai filosofis yang sudah ada," kata Bambang.(Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved