Berita Jogja Hari Ini

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Long March dari UGM sampai Malioboro

Massa aksi menolak kenaikan harga BBM , kebocoran data pribadi, termasuk menolak kenaikan harga bahan pokok.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
Titik kumpul peserta aksi Malioboro Menggugat berlangsung di Bunderan UGM, Kamis (15/9/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hampir seribu massa dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi di Malioboro .

Aksi yang dimulai pada Kamis (15/9/2022), berlangsung pada pukul 14.00 dan direncanakan berakhir pada pukul 18.00 WIB.

Koordinator Massa, Feri Agung Hermawan mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk protes besar rakyat Yogyakarta mengenai beberapa hal.

"Tuntutan kami ada lima dan mungkin bisa sangat plural, sangat fleksibel. Karena nanti ada beragam entitas juga yang ingin menyisipkan tuntutan-tuntutan tersebut," kata Feri kepada awak media di Bundaran UGM.

Tuntutan tersebut berupa penyempurnaan Omnibus Law, meninjau lagi pasal-pasal bermasalah di RKUHP, menolak kenaikan harga BBM , kebocoran data pribadi, termasuk menolak kenaikan harga bahan pokok.

Baca juga: Polresta Bakal Tegur Korlap Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Apabila Melebihi Jam 

Tidak hanya itu saja, pihaknya turut menuntut pemerintah untuk meningkatkan gaji UMR dan sebagainya yang berkaitan dengan kesejahteraan para pekerja. 

Aksi itu dimulai dari titik kumpul bundaran UGM dan berakhir di depan Pasar Beringharjo.

Sementara itu, untuk rute aksi tersebut berawal dari Bunderan UGM masa akan melintasi Jalan Terban, Jalan C. Simanjutak, Jalan Jendral Sudirman, Tugu Pal Putih, Jalan P Mangkubumi, Jalan Kleringan, Jalan Abu Bakar Ali, dan melintasi Jalan Malioboro

Sebagai tempat menyuarakan orasi, pihaknya pun sengaja memilih lokasi di depan Pasar Beringharjo.

Tujuannya untuk segera mendapatkan tindakan dari pemerintah dengan cepat.

Sambungnya, tempat itu juga tidak terafiliasi atau teridentitas kepada suatu organisasi atau lembaga tertentu.

"Kalau kami adakan (aksi) di Bunderan UGM agaknya kurang adil untuk teman-teman dari lembaga lain. Kesannya nanti, kayaknya aksi hari ini sangat condong dan sangat menganaktirikan yang lain," ujar Feri.

Pasalnya, aksi yang bertajuk 'Malioboro Menggugat' itu juga dihadiri dari berbagai lembaga, entitas, maupun unsur-unsur masyarakat Yogyakarta.

"Mulai dari mahasiswa dari beragam kampus. Hingga kini, yang sudah konfirmasi dari UGM, UNY, UII, UMY, UAD dan macam-macam. Cukup banyak juga kampus-kampus di Yogya yang mau join," lanjutnya.
 
Tidak hanya itu saja, organisasi kampus ekstra berupa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam, Organisasi Buruh, Organisasi Petani, dan lainnya di tingkat kabupaten/kota serta provinsi yang turut serta menyemarakkan aksi tersebut.

Guna menjaga kondusifitas di Bunderan UGM, Polsek Bulaksumur pun telah hadir.

Baca juga: Ratusan Massa dari Gabungan Mahasiswa dan Warga Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD DIY

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved