Respon KSAD Dudung Abdurachman Soal Permintaan Maaf dari Effendi Simbolon
Jenderal Dudung Abdurachman meminta pernyataan kontroversial yang sudah membuat kehebohan tersebut menjadi pelajaran semua pihak
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Begini pesan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman terkait dengan penyataan kontroversial anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.
Jenderal Dudung Abdurachman meminta pernyataan kontroversial yang sudah membuat kehebohan tersebut menjadi pelajaran semua pihak sehingga tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Sementara terkait dengan permintaan maaf yang disampaikan oleh Effendi Simbolon, Jenderal Dudung Abdurachman menyatakan TNI sudah memaafkan yang bersangkutan.
“Tentunya ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah menyampaikan pendapat ataupun perkataan yang tidak didasari dengan data dan fakta yang akurat sehingga berakibat kepada tidak baik kepada TNI,” kata Dudung di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Kamis (15/9/2022).
“Permohonan maaf dari Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angkatan Darat tentunya memaafkan,” lanjutnya.
“Tuhan Maha Memaaf, masa manusia tidak memaafkan, kami juga memaafkan,” sambung dia.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung ke Effendi Simbolon, “Kalau Tidak Tahu Jangan Sok Tahu”!
Dudung menyadari bahwa manusia tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan.
Sebab, tidak ada manusia yang sempurna.
Sebelumnya, Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Tidak hanya itu, Effendi juga menyinggung isu renggangnya hubungan Dudung dan Andika.
Tak ayal, dua pernyataan tersebut membuat prajurit TNI AD naik pitam, mulai dari level Komando Distrik Militer (Kodim), Komando Resor Militer (Korem), Komando Daerah Militer (Kodam), hingga ring utama di lingkungan Mabes AD.
Effendi pun akhirnya meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut TNI sebagai "gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)".
"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," ujar Effendi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
"Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir. Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna," sambungnya. (*)