Berita Sleman Hari Ini

Dinkes Sleman Sebut Tren ISPA di Wilayahnya Meningkat Pada Agustus 2022

Pada musim pancaroba atau pergantian musim penghujan dan kemarau, tubuh manusia rentan terpapar penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pada musim pancaroba atau pergantian musim penghujan dan kemarau, tubuh manusia rentan terpapar penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan, kasus ISPA di Kabupaten Sleman selama Agustus 2022 menyentuh 21.388.

Angka itu jelas meningkat dari pada bulan sebelumnya.  

Baca juga: UIN Sunan Kalijaga Akan Gelar Konferesi Internasional AICOSH

Pasalnya, pada Juli 2022, pihaknya hanya mencatat 5.102 kasus ISPA yang terjadi di wilayahnya.

"Sedangkan, untuk September 2022 data belum masuk ke kami, karena pelaporan data dari fasilitas kesehatan dilakukan sebulan sekali," ucapnya kepada Tribunjogja.com melalui pesan singkat Rabu (14/9/2022).

Pihaknya turut menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh pada musim pancaroba dengan selalu menerapkan gaya hidup sehat.

"Perbanyak minum air putih dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada," tutupnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Sleman, Esti Kurniasih, turut mengatakan, rentan usia yang beresiko terserang penyakit itu dominannya terjadi kepada bayi, balita serta lansia.

Di mana, pada kelompok-kelompok usia tersebut daya tahan tubuh belum bisa sempurna atau bahkan terjadi penurunan daya tahan tubuhnya.

"Adapun beberapa penyakit yang sering muncul adalah penyakit saluran pernafasan, batuk pilek, kemudian penyakit saluran pencernaan seperti diare, muntaber, dan juga penyakit infeksi lainnya seperti leptospirosis. Maka dari itu perlu kita waspadai, karena musim hujan sudah mulai tiba," papar Esti.

Baca juga: Mayoritas Sungai DI Yogyakarta Tercemar, DPRD DIY Usul Insentif Pengelolaan Sampah dan Limbah

Untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah merebaknya penyakit-penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat guna tindakan promotiv preventif, melalui website, medsos Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman berupa Facebook serta melakukan penyebaran leaflet, brosur, dan sebagainya. 

"Untuk menguatkan promotif preventif juga, dilakukan pemilihan Duta Kesehatan sebagai Agent of Change," tambahnya.

Nantinya, Duta Kesehatan itu bertugas untuk membantu Dinas Kesehatan dalam upaya pemberian edukasi kepada masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved