Berita Jogja Hari Ini

Ratusan Massa dari Gabungan Mahasiswa dan Warga Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD DIY

Massa aksi penolakan Kenaikan harga BBM terus berdatangan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Senin (12/9/2022).

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Miftahul Huda
Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk kekecewaan atas kenaikan harga BBM, Senin (12/9/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Massa aksi penolakan Kenaikan harga BBM terus berdatangan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Senin (12/9/2022).

Gabungan mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan Aliansi Perjuangan Rakyat (APR) turut menyuarakan ketidaksetujuan kebijakan pemerintah terkait Kenaikan harga BBM .

Mereka datang ke gedung DPRD DIY berjalan kaki sambil membawa sejumlah bendera dan poster-poster betuliskan penolakan Kenaikan harga BBM .

Teriakan-terikan penolakan Kenaikan harga BBM dikumandangkan oleh para pengunjuk rasa .

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT BBM Rp 600 Ribu di Laman Kemensos

Ungkapan-ungkapan ketidakpuasan dengan kebijakan pemerintah saat ini turut disuarakan. 

Koordinator Aliansi Perjuangan Rakyat (ARP) Fikri mengatakan, pihaknya membawa 10 tuntutan dalam aksi yang berlangsung pada Senin siang.

Pertama, mereka meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM 2022.

Kedua, dia meminta agar pemerintah DIY menaikkan upah buruh DIY minimal sebesar 10 persen.

Ketiga, para massa aksi meminta agar Danais digunakan untuk subsidi bagi pekerja di DIY.

Keempat, gratiskan transportasi umum bagi rakyat.

Kemudian mereka mendesak pemerintah batalkan pasal anti demokrasi di RKUHP.

Lalu mereka meminta peningkatan subsidi pendidikan di DIY, cabut RUU Cipta Kerja dan turunannya, kemudian hentikan liberalisasi pertambangan dari hulu ke hilir dan bangun industri nasional.

"Serta hentikan pembangunan proyek strategis nasional dan wujudkan reforma agraria sejati," terang dia.

"Kami menuntut kehadiran Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai representasi pemerintah di daerah. Kami akan membawa massa lebih banyak jika DPRD tidak bisa menghadirkan Sri Sultan," sambungnya.

Aksi berlangsung kondusif meski ribuan massa sempat memanas saat mencoba masuk ke halaman gedung DPRD DIY.

Kedatangan mereka selanjutnya disambut Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana sekitar pukul 14.59 WIB.

Huda mengapresiasi para pengunjuk rasa sebab mereka menyuarakan aspirasi masyarakat atas Kenaikan harga BBM saat ini.

Baca juga: AS ROMA Butuh Menang Lawan Empoli Jika Ingin Naik ke Papan Atas Klasemen Liga Italia

Dia menegaskan aspirasi para massa aksi itu akan segera ditindaklanjuti ke pemerintah pusat agar menjadi bahan pertimbangan atas kebijakan Kenaikan harga BBM .

"Kami sampaikan semua aspirasi rekan-rekan. Hari ini juga kami minta ke sekretariat meneruskan aspirasi anda. Kami kirimkan ke pusat, kami di DPRD DIY menuruskan aspirasi teman-teman," ujarnya.

Sebagai informasi, di hari yang sama, forum ojek online (ojol) Yogyakarta juga menggelar aksi penolakan Kenaikan harga BBM di kantor DPRD DIY.

Ribuan driver ojol tersebut memadati halaman DPRD DIY sejak pukul 09.00 WIB. (hda) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved