Berita Kulon Progo Hari Ini

Dalam Sehari, DPUPKP Kulon Progo Angkut Sekitar 30-36 Ton Sampah Rumah Tangga dan Sejenisnya

Puluhan ton sampah yang diangkutnya hanya sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan sejenisnya

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dalam sehari, ada sekitar 30-36 ton sampah diangkut oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo. 

Sampah itu didapatkannya dari ratusan tempat pembuangan sampah (TPS) yang terdapat di wilayahnya. 

Plt UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan, DPUPKP Kulon Progo, Budi Purwanta, mengatakan puluhan ton sampah yang diangkutnya hanya sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan sejenisnya.

Sementara, sampah yang berserakan di sungai ditangani oleh instansi terkait. 

"Kalau sampah dari sungai, kami tidak mengambil mengingat bukan TPS. Sehingga sungai menjadi kewenangan instansi yang mengampunya yakni Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO)," ucap Budi, Senin (12/8/2022). 

DPUPKP Kulon Progo menyediakan banyak armada untuk mengangkut puluhan ton sampah dari 100 TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

"Kami siapkan dump truk dan amroll truk. Serta sebagian diangkut menggunakan mobil pikap dan motor sampah," katanya. 

Budi menyebut, sampah rumah tangga dan sejenisnya yang diangkut hanya residunya.

Selanjutnya, residu sampah di landfill di TPA Banyuroto, Kapanewon Nanggulan. 

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo, Nur Eny Rahayu melanjutkan pihaknya mendorong pemerintah kabupaten (pemkab) Kulon Progo beralih dari pengelolaan sampah terbuka menjadi terpadu untuk mewujudkan zero waste pada 2025.

Sehingga setiap desa didorong memiliki bank sampah. Saat ini baru ada 74 bank sampah dari 88 desa di Kulon Progo. 

"Kalangan legislatif nantinya akan membuat aturan agar pengelolaan sampah sebaiknya selesai di sumbernya bukan terpusat di satu tempat. Sehingga setiap rumah tangga harus memilah sampah organik dan anorganik. Sampah yang telah dipilah akan dijual ke pengepul. Hasil jualan sampah akan dibagikan kepada masyarakat setempat," ucapnya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved