Advetorial
BBPPKS Yogyakarta Beri Pelatihan Pengolahan Pangan Berbahan Melinjo dan Garut Bagi Warga Triharjo
Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 6-8 September 2022 lalu di rumah Lurah Triharjo, Kapanewon, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui keiwausahaan sosial, berupa Olahan Pangan Berbahan Dasar Melinjo dan Garut.
Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 6-8 September 2022 lalu di rumah Lurah Triharjo, Kapanewon, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Olahan Pangan dari Melinjo dan Garut dipilih, karena banyak masyarakat di Pandak bekerja sebagai pengrajin Mlinjo dan Garut.
Dalam pelatihan ini, para peserta dilatih untuk mengolah Garut dan melinjo menjadi olahan yang lebih bervariasi.
Mulai dari brownis garut, cookies, melinjo, egroll garut dan emping melinjo hijau.
Emping hijau adalah jenis olahan emping yang dibuat dengan menambahkan daun suji dan pegagan.
Daun Suji untuk memberi warna hijau sehinga berbeda dari emping yang biasa. Daun pegagan untuk menetralkan kandungan purin, sehingga emping melinjo tidak lagi menakutkan sebagai penyebab penyakit asam urat, jika mengkonsumsi emping.
Pelatihan dilakukan sebagai tindak lanjut respon kasus yang pernah dilakukan BBPPKS Yogyakarta dan Sentra Prof. Dr. Soeharso, Solo terhadap Ibu Suparmi (45 thn) seorang penyandang disabilitas fisik.
Ketika itu viral diberitakan, ibu Suparmi penumbuk Melinjo memerlukan kursi roda.
Kepala BBPPKS Yogyakarta, Eva Rahmi Kasim, BBPPKS Yogyakarta melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
Pemberian keterampilan dalam mengolah melinjo dan garut diharapkan dapat menjadi alternatif dan meningkatkan nilai jual melinjo dan garut yang akhirnya meningkatkan pendapatan keluarga.
Sebanyak 30 orang peserta pelatihan adalah warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kalurahan Triharjo, termasuk di dalamnya bu Suparmi penyandang disabilitas fisik, dan dua orang penyandang disabilitas rungu wicara.
Sementara sebagai narasumber, BBPPKS mendatangkan para pengajar dari SMK N 5 Yogyakarta dan SMK 1 Sewon.
Selain materi pengolahan Garut dan melinjo, peserta juga diberi materi tips membuka usaha dari pakar kewirausahaan, Pakar Pemasaran dan pengemasan dari Nglarisi UMKM Yogyakarta.
Lalu materi pengelolaan keuangan rumah tangga dari Tim Pendampingan Akuntansi UMKM Jogja, dan materi proses pengurusan ijin usaha, NIB dan SPP-IRT oleh owner Bakpia Menuk Yogyakarta.