Sekaten Yogyakarta 2022

Pedagang Awul-awul Boleh Berjualan di Pasar Malam Sekaten, Tapi Harus Penuhi Syarat Ini

Pedagang baju bekas atau awul-awul masih diperbolehkan berjualan di Pasar Malam Sekaten, tapi dagangannya harus ditata rapi

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Hanif Suryo
Satu stand pakaian bekas impor atau awul-awul di Pasar Perayaan Sekaten, Alun-alun Utara Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Antusiasme pelaku usaha untuk ambil bagian dalam Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 atau Pasar Malam Sekaten cukup tinggi.

Bahkan pihak panitia harus melakukan seleksi ketat terhadap para pelaku usaha yang ingin menyewa stand di Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 atau Pasar Malam Sekaten.

Panitia Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 atau Pasar Malam Sekaten Widihasto Wasana Putra mengatakan ada lebih dari 700 orang atau pelaku usaha yang menghubungi panitia.

Peminat paling besar adalah pelaku usaha kuliner.

Namun karena jumlah stand yang disediakan terbatas, panitia pun melakukan seleksi ketat terhadap calon penyewa stand.

" Stand yang tersedia sekitar 200-an, makanya kita akan melakukan seleksi, kalau produknya tidak relevan, tidak kita loloskan,"ucapnya saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Pasar Malam Sekaten Tahun Ini Dibuat Lebih Rapi dan Menarik, Dibuka Dengan Kirab Bregodo

Baca juga: Mengenal Perayaan Sekaten Serangkaian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Hasto menjelaskan, saat ini proses persiapan lokasi Pasar Malam Sekaten masih berlangsung.

Pihak nantinya akan memasang tenda untuk stand para peserta Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 atau Pasar Malam Sekaten.

Dengan begitu, stand yang ada pun nantinya bisa seragam dan lebih tertata.

" Semua bertenda,"ucapnya.

Sementara terkait dengan stand pakaian bekas atau awul-awul, Hasto mengaku pada pelaksanaan Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 atau Pasar Malam Sekaten ini masih diperbolehkan berjualan.

Hanya saja, panitia meminta kepada para pedagang untuk memajang dagangannya dengan lebih rapi lagi.

" Boleh pakaian bekas (jual pakaian awul-awul) tapi tidak boleh disebar (hanya ditempatkan di wadah besar tanpa ditata rapi). Harus didisplai atau pakai hanger,"jelasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved