Tol Yogyakarta Bawen

Jalan Tol Yogya-Bawen Seksi 1 Junction Sleman - Banyurejo Butuh Tambahan 23,3 Hektare

Jalan Tol Yogya-Bawen di seksi 1 sepanjang 8,8 kilometer ini ternyata membutuhkan lahan tambahan sebanyak 750 bidang atau sekira 23,3 hektare

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Sosialisasi rencana pengadaan tanah, penambahan lahan Jalan Tol Yogya-Bawen di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Rabu (31/8/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembebasan lahan proyek pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen seksi 1 (junction Sleman - Banyurejo) terus berjalan.

Jalan Tol Yogya-Bawen di seksi 1 sepanjang 8,8 kilometer ini ternyata membutuhkan lahan tambahan sebanyak 750 bidang atau sekira 23,3 hektare. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogya-Bawen, M Mustanir menyampaikan, penambahan lahan tersebut setelah ada review design di mana pembangunan jalan tol diusahakan tidak menggangu Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya.

Baca juga: PORDA PEPARDA 2022: Sukses Acara, Sukses Prestasi dan Sukses Membangkitkan Ekonomi

Di samping itu, beberapa bidang lahan tambahan juga digunakan untuk lokasi Badan Pengatur Jalan Tol Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR yang semula berada di Magelang berpindah tempat ke Banyurejo

"Penambahan lahan di Kabupaten Sleman seksi I sekitar 750 bidang. Plus minusnya di dokumen penambahan kami 23,3 hektare. Dari mulai Tirtoadi sampai Banyurejo," kata dia, saat sosialisasi penambahan lahan Jalan Tol Yogya-Bawen di Kalurahan Tirtoadi, Rabu (31/8/2022). 

Jumlah tambahan lahan yang dibutuhkan ini masih bersifat perkiraan, dan masih terus didata.

Sebab, kepastian jumlah yang dibutuhkan akan clear apabila tim persiapan lahan telah melakukan konsultasi publik.

Saat ini, baru tahap sosialisasi yang diawali dari Kalurahan Tirtoadi.

Di mana di Kalurahan ini, terdapat sekira 66 bidang yang terdampak penambahan lahan.

Jumlahnya tersebar di dusun Sanggrahan, Pundong, hingga Jamblangan. 

Mustanir mengungkapkan, pembebasan lahan untuk proyek Jalan Tol Yogya-Bawen di seksi 1 semula sudah menyentuh 95,1 persen.

Namun, dikarenakan ada tambahan lahan maka jumlah prosentase capaian lahan yang dibebaskan menjadi 66 persen.

Pihaknya berkomitmen, lahan yang belum dibebaskan itu, akan segera dirampungkan dengan target pada akhir tahun ini.

Target ini termasuk pembebasan lahan pada tanah karakter khusus, seperti tanah wakaf maupun Tanah Kas Desa (TKD). 

Menurut dia, pembebasan tanah kas desa ini, sebagian berkasnya sudah sampai di Pemda DIY.

Namun sebagian lainnya masih perbaikan dokumen di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sleman. 

Baca juga: Sebanyak 9 Pemain PSS Sleman Cedera, Todd Ferre Diragukan Tampil Jelang Lawan Dewa United

"TKD yang di Kalurahan Tambakrejo sudah sampai permohonan izin ke Gubernur. Yang lain seperti ada di Sumberrejo, Tirtoadi kemarin sudah kami mohonkan lewat Dispertaru Kabupaten Sleman. Tetapi, ada perbaikan dokumen yang harus dilakukan Dispertaru Sleman, sebelum memohonkan izin ke Provinsi," kata dia. 

Sementara itu, Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno mengatakan, sosialisasi penambahan lahan untuk pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen sengaja dimulai dari Kalurahan Tirtoadi.

Sebab, lahan di Kalurahan ini terdampak tiga pembangunan jalan tol sehingga dianggap paling strategis.

Nantinya, dalam pelaksanaan pembebasan untuk tambahan lahan ini, menurut dia, pihak PPK jalan tol harus merampungkan terlebih dahulu pembebasan lahan di tahap pertama. 

"Tahap pertama harus selesai dulu. baru kami paralel persiapan untuk penambahan lahan, di tahap keduanya. Tadi sudah ada komitmen dari PPK bahwa tahap pertama akan diselesaikan dalam waktu cepat," ujar dia. (*/rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved