Berita Jogja Hari Ini
Gebyar Satu Dasawarsa UUK, Ajak Masyarakat Jaga Keistimewaan DIY
Peringatan satu dasawarsa UUK DIY yang jatuh pada 31 Agustus 2022 hendaknya dapat dijadikan momentum menyangkut apa saja yang sudah dijalani Pemda DIY
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hadirnya Undang-Undang Keistimewaan (UUK) memiliki arti yang sangat penting bagi DIY.
Peringatan satu dasawarsa UUK DIY yang jatuh pada 31 Agustus 2022 hendaknya dapat dijadikan momentum menyangkut apa saja yang sudah dijalani Pemda DIY untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta yang sesuai dengan lima tujuan keistimewaan.
Baca juga: Tim Hoki Indoor Putri Kota Yogyakarta Tekuk Kulon Progo 3-0, Keluhkan Lapangan Terlalu Kecil
"UUK telah memberikan pondasi yang kuat untuk kita sempurnakan dan bersama-sama untuk mewujudkan pemuliaan dan kejayaan keistimewaan DIY sebagaimana yang dicita-citakan leluhur kita, leluhur di bumi Mataram," kata Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan, Aris Eko Nugroho saat memberi sambutan acara Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY, di Gerbang Barat Kepatihan, Rabu (31/8/2022).
Kegiatan Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY ini, lanjut Aris, diselenggarakan oleh Paniradya Kaistimewan dan Sekber Keistimewaan untuk bersama-sama menjaga keistimewaan DIY dan bersinergi memperingati satu dasawarsa UUK.
Acara menghadirkan bintang tamu Tyok Satrio serta sejumlah artis pendukung seperti Extravagonso, Gadho Gadhoon Project, Sanggar Move Art Dance dan lainnya.
Selain itu juga menampilkan atraksi kesenian dan budaya dengan penampil Langger Tapeg Pagerharjo, Nitibudaya, Sari Swara Lab dan Ngesti Langen Budaya.
"Tujuannya meningkatkan apresiasi generasi muda dalam menjaga keistimewaan. Dengan harapan bisa menjadi corong pemersatu negeri sekaligus memberi pelajaran dan refleksi pada masyarakat agar peduli dengan sejarah Yogyakarta," terangnya.
Seperti diketahui, rangkaian acara diselenggarakan untuk memperingati satu dasawarsa UUK telah digelar sejak 10 Agustus hingga 10 September 2022 mendatang.
Sedangkan gelaran Gebyar Satu Dasawarsa UUK ini merupakan satu dari enam main event yang dirancang.
"Nanti ada dua main event lagi pada 5 September berupa seminar berkaitan dengan sejarah dan kemudian tanggal 10 September ada penutupan di Gerbang Pleret," tuturnya.
Sementara Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menyampaikan, lahirnya UUK merupakan buah panjang antara perjuangan diplomasi maupun perjuangan gerakan jalanan masyarakat Yogyakarta untuk meraih kemerdekaan bersama Republik Indonesia.
"Kalau kita melihat pada masa revolusi, kemerdekaan bisa diraih karena perjuangan diplomasi Bung Karno dan perang gerilya oleh pak Jenderal Sudirman," katanya.
Baca juga: Penyelenggaraan Porda XVI dan Peparda III di Sleman Usung 3 Success
Pasca memperoleh kemerdekaan, Pemda DIY memiliki pekerjaan rumah untuk mewujudkan kesejahteraan warganya atau mewujudkan tahta untuk rakyat sebagaimana visi yang ditelurkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX.
"Tahta untuk rakyat masih relevan untuk menghidupi Yogyakarta, persis yang dikatakan Bung Karno pada 27 Desember 1949 saat hendak kembali ke Jakarta setelah ibu kota berada di Yogya, beliau menulis di secarik kertas Jogja termahsyur dari jiwa kemerdekaannya," katanya.
"Jiwa merdeka adalah keberanian Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII untuk bergabung dengan republik," sambungnya. (tro)