Berita Jogja Hari Ini

Sawah Makin Menipis, Legislatif Dorong Pemkot Yogya Beli Lahan Pertanian di Luar Daerah

Upaya membeli lahan pertanian di luar daerah dinilai perlu ditempuh, demi memenuhi kebutuhan pangan warga masyarakat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM - Kalangan legislatif melayangkan usulan kepada Pemkot Yogyakarta , untuk membeli lahan pertanian di luar daerah.

Langkah tersebut dirasa perlu ditempuh, demi memenuhi kebutuhan pangan warga masyarakat.

Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta , Susanto Dwi Antoro mengatakan, alih fungsi lahan yang begitu masif, membuat sawah di wilayahnya semakin tipis.

Sehingga, eksekutif pun didorong melakukan terobosan di sektor pangan.

Baca juga: Komisi II DPRD Kulon Progo: Program Cetak Sawah Baru Harus Dibarengi Sarpras Pendukung Irigasi

"Skema pengadaan lahan di luar daerah ini juga sudah diterapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta yang bekerja sama dengan NTT. Sehingga, bisa jadi salah satu solusi," terangnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan, usulan mengenai pengadaan lahan di luar daerah sudah disampaikan ke Dinas Pertanian dan Pangan.

Masukan itu, mencakup juga daerah-daerah yang berpotensi untuk digarap lahannya.

"Pengadaan lahan bisa dilakukan di beberapa daerah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Yogyakarta . Seperti di Klaten, Magelang, atau di Purworejo. Lagipula, lahan di sana kan memang cocok untuk pertanian," tambah Antoro.

"Setelah dibeli, lahannya itu bisa digunakan untuk pertanian, peternakan, hingga perikanan. Yang pasti, untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan penduduk," imbuhnya.

Baca juga: Pertahankan Ketahanan Pangan, DPRD Kulon Progo Dorong Pemkab Dengan Cetak Sawah Baru

Dengan begitu, ke depannya, Kota Yogyakarta pun bisa lebih mandiri, terkait pemenuhan pangan warga masyarakatnya.

Sehingga, secara perlahan, Pemkot mampu mengurangi ketergantungannya pada distribusi luar daerah.

"Dari beberapa sidak kita lihat itu, biaya distribusi bahan pangan ke Kota Yogya lebih mahal, dibanding ke kabupaten lain di DIY. Kadang, ada distributor yang tidak mau memasok kalau biaya distribusi tak sesuai," jelasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved