Qonitah Ikhtiar Syakuroh, Paralimpian asal Kulon Progo yang Punya Impian ke Paralimpiade Paris 2024
Saat ini, Qonitah Ikhtiar Syakuroh sedang mengumpulkan poin di kejuaraan FOX'S Indonesia Para Badminton International 2022
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paralimpian cabor para badminton asal Kulon Progo, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, punya mimpi bisa tampil di ajang Paralimpiade Paris 2024 mendatang.
Untuk itu, saat ini ia sedang mengumpulkan poin di kejuaraan FOX'S Indonesia Para Badminton International 2022 untuk mendapatkan peringkat di Badminton World Federation (BWF).
"Ya pastinya impian itu ada (masuk Paralimpiade Paris 202). Tapi kalau untuk sekarang saya belum tahu, karena masih nunggu panggilan dari NPC pusat," kata Qonitah, Rabu (24/8/2022).
"Tentu harapannya ke depan bisa tetap gabung di pelatnas dan bisa ikut event yang lebih besar," sambungnya.
Beruntungnya, dalam kejuaraan kali ini Qonitah mendapat klasifikasi yang membuatnya optimis bisa meraup poin banyak.
Klasifikasi SL 3 yang didapat Qonitah adalah salah satu yang cukup jarang di paralimpian Indonesia.
Belum lagi nilai plus yang dimiliki Qonitah adalah usia yang masih muda, 21 tahun dan kemampuan yang mumpuni untuk bermain di klasifikasi tersebut.
Sehingga peluangnya untuk tampil di Paralimpiade Paris 2024 terbuka lebar.
"Ya, saya senang sekali di sini bisa dapat klasifikasi yang saya harapkan. Karena buat saya main di klasifikasi yang lain cukup menyulitkan. Fisik saya untuk main full cukup sulit untuk langkah-langkahnya," ujarnya.
Target Medali Emas di FOX'S Indonesia Para Badminton International 2022
Sukses meraih medali emas di perhelatan ASEAN Para Games 2022 di Solo, Jawa Tengah, Qonitah berambisi mengulang kesuksesan tersebut di ajang FOX'S Indonesia Para Badminton International 2022.
Di ajang ini, Qonitah bermain di dua nomor, single dan double.
"Target buat turnamen ini kalau bisa dapat medali emas," tegasnya.
Kepercayaan diri Qonitah bahkan lebih meningkat tampil di Yogyakarta yang notabene sebagai rumahnya sendiri.
Penampilannya di APG bulan Juli 2022 lalu juga memberikan banyak pengalaman bagi Qonitah untuk lebih siap menghadapi pertandingan.
"Kalau lihat lawannya, tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Tapi kalau dibandingkan di APG kemarin, di sini saya bisa bermain lebih tenang, di lapangan mencoba untuk biasa," ungkap Qonitah.
Tekun dan Konsisten
Siapa sangka jika selama ini Qonitah harus menempuh jarak rumah dengan tempat latihannya dengan waktu 1,5 jam perjalanan.
Bermodal keinginan kuat perempuan kelahiran 29 Desember 2001 itu konsisten meski rintangan yang dihadapi tak hanya ketika di dalam lapangan.
"Dulu sebelum di pelatnas APG, saya menempuh jarak 45 kilometer dari rumah ke tempat latihan, sekitar 1,5 jam. Itu dari Kulon Progo ke Bantul, seperti setiap kali latihan," katanya.
Berkat konsistensinya, Qonitah sukses tembus ke pelatnas di Solo awal tahun 2022 lalu.
Kemampuannya semakin meningkat seiring waktu berlalu, kini ia mulai diperhitungkan untuk mendapat promosi kembali di pelatnas.
Satu hal yang menarik lagi, Qonitah ternyata baru berkecimpung di badminton sejak tahun 2015 silam. Saat itu Qonitah lebih senang bermain voli alih-alih badminton.
"Dulu saya tidak suka badminton, mulai suka dan kenal dari 2015. Awalnya kepo dengan badminton seperti apa, lihat-lihat video karena penasaran," ungkap perempuan yang mengidolai legenda pebulu tangkis Indonesia Lilyana Natsir itu.
( tribunjogja.com )