Berita Gunungkidul Hari Ini
Dipicu Hasil Skrining PTM, Kasus Aktif Covid-19 di Gunungkidul Kini Tembus 42 Orang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat lonjakan signifikan jumlah kasus aktif Covid-19 pada Rabu (24/08/2022).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat lonjakan signifikan jumlah kasus aktif Covid-19 pada Rabu (24/08/2022).
Lonjakan ini salah satunya disebabkan oleh hasil skrining acak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan bahwa hari ini ada 42 pasien Covid-19 yang dirawat.
Baca juga: Polisi Sita Ratusan Botol Miras Saat Razia Pekat di Kulon Progo
"Satu orang di rumah sakit (RS), lainnya isolasi mandiri (isoman)," jelas Dewi siang ini.
Adapun hari ini dilaporkan sebanyak 6 kasus baru konfirmasi positif Covid-19.
Sebanyak 5 di antaranya merupakan hasil skrining PTM, sedangkan 1 lagi sebelumnya berstatus sebagai Suspek.
Menurut Dewi, setidaknya sudah ada 20 orang dari lingkungan sekolah yang dinyatakan positif Covid-19.
Mereka meliputi pelajar hingga tenaga pendidik.
"Sampai hari ini ada 20 warga sekolah yang positif, proses skrining masih terus berjalan," ujarnya.
Rencananya, pelaksanaan skrining acak Covid-19 PTM akan berlangsung hingga 31 Agustus ini.
Proses skrining dilakukan dengan mengambil sampel beberapa sekolah dan sejumlah warganya.
Secara kumulatif, terdapat 22.805 kasus konfirmasi positif CCovid-19 di Gunungkidul.
Sebanyak 21.584 di antaranya sudah sembuh, dan 1.179 orang meninggal dunia.
"Hari ini ada tambahan 2 pasien yang dinyatakan sembuh," kata Dewi.
Baca juga: PLN UID Jateng & DIY Raih Marketing Champion Awards Dari MarkPlus
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul, Winarno mengatakan aktivitas PTM tetap bisa dilakukan.
Opsi penutupan baru dilakukan jika lebih dari 25 persen warga dari sebuah sekolah terpapar Covid-19.
Namun jika kurang dari itu, maka hanya mereka yang terpapar yang diarahkan untuk menjalani perawatan.
Sementara pelajar dan tenaga pendidik yang sehat tetap bisa mengikuti PTM.
"Tapi tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat sebagai upaya pencegahan," ujar Winarno. (alx)