Berita Jogja Hari Ini
PGAT Gelar Aksi Damai Tolak Segala Bentuk Kekerasan Jalanan dan Premanisme di Yogyakarta
Kegiatan ini adalah wujud keprihatinan, atas terkikisnya keramahan Yogyakarta pada masyarakat.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Elemen masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) menggelar aksi damai menyuarakan penolakannya terhadap segala bentuk tindak kekerasan, anarkis dan premanisme yang semakin mengikis budaya Yogyakarta, Senin (22/8/2022).
Ketua PGAT, Desi Setiawan, mengatakan dalam peringatan HUT ke-77 RI ini, pihaknya menyatakan kesiapan untuk ikut berperan menjaga keamanan.
Yakni, dengan mengajak warga untuk bersatu dan saling membahu dalam menghadapi dinamika masyarakat yang terjadi di Yogyakarta.
Ia menjelaskan, aksi damai PGAT tersebut diikuti berbagai kalangan masyarakat di Gejayan.
Mulai dari tukang becak, tukang parkir, karyawan konter, hingga pelaku usaha tradisional.
Menurutnya, peringatan hari Kemerdekaan RI ini wajib jadi momentum untuk mempererat kesatuan.
"Masih jelas di ingatan kita, kejadian bulan lalu, yang terjadi di daerah Babarsari. Itu sungguh-sungguh tidak lagi menunjukkan budaya Yogyakarta, yang terkenal akan keramahan dan tata kramanya," tandasnya.
"Maka, bersama segenap warga dan elemen masyarakat, kami menolak segala bentuk aksi kekerasan dan premanisme yang belakangan ini rasanya malah makin sering terjadi di wilayah Yogyakarta," tambah Desi.
Koordinator Aksi PGAT, Budi Wasono, menambahkan kegiatan ini adalah wujud keprihatinan, atas terkikisnya keramahan Yogyakarta pada masyarakat.
Hal itu, seiring ulah oknum-oknum tak bertanggungjawab yang melekatkan Yogyakarta dengan predikat darurat klitih dan lain sebagainya.
"Pesan kami untuk masyarakat, mari kita jaga, kita pelihara, kita kembalikan lagi budaya masyarakat Yogyakarta yang terkenal sopan, ramah, dan berbudaya di mata masyarakat luas," pungkasnya. (*)