Berita Jogja Hari Ini
Graha Keris dan Omah Wayang Diresmikan, Jadi Pusat Pemeliharaan dan Pengembangan Budaya
Berbagai macam kegiatan terkait pengembangan dua objek dan kesenian budaya tersebut nantinya akan digelar di Omah Wayang maupun Graha Keris.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Grha Keris dan Omah Wayang pada Senin (22/8/2022).
Grha Keris sendiri berlokasi di Ndalem Gamelan, Jalan Gamelan Kidul nomor 1, sedangkan Omah Wayang beralamat di Jalan Langenastran Kidul nomor 5, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta.
Dua bangunan itu difungsikan sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan keris dan wayang yang ada di Yogyakarta.
Baca juga: Update Covid-19 Kota Yogyakarta 20-22 Agustus 2022: Bertambah 46 Kasus, 78 Pasien Sembuh
Juga menjadi pusat kegiatan persemaian budaya khususnya keris dan wayang secara lebih luas yang nantinya akan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, kedua bangunan tersebut juga dapat berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin mendalami mengenai keris maupun wayang.
"Dua rumah ini kita siapkan sebagai semacam markas atau basecamp di mana kalau orang mau mencari tahu tentang keris dan wayang bisa langsung ke sana," kata Dian, Senin (22/8/2022).
"Rumah ini jadi tempat dialog untuk insan perkerisan dan wayang tapi juga bisa menjadi sumber informasi khususnya keris dan wayang di DIY. Jadi ini baru pemantik awal," sambungnya.
Berbagai macam kegiatan terkait pengembangan dua objek dan kesenian budaya tersebut nantinya akan digelar di Omah Wayang maupun Graha Keris.
Misalnya seperti workshop, diskusi, pelatihan, hingga pertunjukan seni skala kecil.
Disbud DIY pun akan melakukan pengadaan fasilitas secara bertahap. Misalnya seperti ruang audiovisual dan pengarsipan.
"Jadi ada pentas kecil atau semacam kursus singkat akan kita coba selenggarakan di sini sekaligus jadi tempat kumpul semua pandemen yang tertarik dengan keris dan wayang. Jadi nanti ada event secara rutin," terang Dian.
Baca juga: DKPP Bersama Kelompok Tani Berusaha Mengembangkan Varietas Kedelai Asli Bantul
Sementara Anggota Pengurus Omah Wayang, Sumaryono menjelaskan, Omah wayang didirikan dalam rangka memelihara dan mengembangkan dunia pewayangan di DIY sehingga dapat berdampak secara nasional maupun internasional.
"Maka cita-cita kami Yogyakarta jadi ibu kota wayang dunia. Jadi banyak sekali program yang kita sudah gariskan nanti tergantung Disbud sebagai pengampunya," kata Dosen Jurusan Tari ISI Yogyakarta ini.
Pihaknya sudah merancang banyak kegiatan dan program untuk menghidupkan Omah Wayang. Mulai dari workshop yang dapat diikuti oleh dalang, pengrawit, maupun sinden, diskusi dan seminar tentang pewayangan, hingga pementasan. (tro)