BPBD DIY Sebut Laporan Masalah Kekeringan Hanya Terjadi di Gunungkidul
Lilik memastikan bahwa hingga saat ini permintaan dropping air bersih hanya di wilayah Gunungkidul.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sejauh ini belum terdapat permintaan dropping air bersih untuk warga terdampak kekeringan di lima kabupaten/kota.
Kondisi itu turut disyukuri sebab di musim kemarau saat ini, kebutuhan air bersih warga DIY terpenuhi, setidaknya sampai dengan pekan terakhir bulan ini.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, menuturkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kekeringan di wilayah Yogyakarta.
Hanya memang tercatat ada permintaan dropping air yang masuk ke BPBD Gunungkidul.
"Sampai saat ini tidak terjadi kekeringan. Memang kemarin sempat ada permintaan dropping namun sudah teratasi," kata Lilik, Senin (22/8/2022).
Lilik memastikan bahwa hingga saat ini permintaan dropping air hanya di wilayah Gunungkidul.
Sedangkan permintaan ke provinsi belum ada yang masuk.
"Permintaan dropping air bulan Juli akhir kemarin dengan jumlah ada di wilayah Rongkop sebanyak 2 kali di 2 titik dan Saptosari 1 kali 4 titik," jelasnya.
Laporan kekeringan sendiri juga hanya ada di Gunungkidul
Sementara Prambanan yang juga kerap dilanda kekeringan hingga saat ini belum ada laporan.
Hal itu, kata Lilik, disebabkan juga musim kemarau basah yang terjadi pada tahun ini.
Dibuktikan dengan masih sering turun hujan di wilayah DIY.
"Kemudian kebetulan saat ini kemarau basah, dua minggu terakhir ini hujan. Meskipun belum masuk musim hujan ya. Perkiraan dari BMKG menyampaikan masuk musim hujan Oktober," paparnya.
Terkait dengan anggaran tak terduga sendiri, Lilik menyebut masih tetap dipersiapkan oleh BPBD.
Hal itu guna mengantipasi bencana-bencana tak terduga yang melanda wilayah DIY.