Perang Rusia Ukraina

Washington Beri Lampu Hijau Ukraina Serang Target di Krimea

Pemerintah Washington memberi lampu hijau ke Ukraina jika ingin menyerang target di wilayah Krimea. AS tidak mengakui bersatunya Krimea ke Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
DOKUMENTASI TRIBUN
Rombongan tentara Rusia yang tidak mengenakan penanda di seragamnya tiba di Semenanjung Krimea sesudah terjadi kudeta Maidan di Kiev Ukraina 2014. Krimea memilih bersatu ke Federasi Rusia lewat referendum yang tak diakui Ukraina dan negara barat. 

Ukraina belum secara langsung mengkonfirmasi tanggung jawab atas serangan baru-baru ini.

Tapi setelah insiden di lapangan terbang Saki, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan perang dimulai di Krimea dan harus diakhiri dengan pembebasan Krimea.

Tembak Drone Ukraina

Wali Kota Sevastopol, kota terbesar Krimea, melaporkan sebuah pesawat udara tak berawak Ukraina ditembak jatuh sistem pertahanan udara di sekitar bandara kota tersebut.

“Menurut data awal, baru-baru ini di sekitar lapangan terbang Belbek sebuah pesawat udara tak berawak ditembak jatuh sistem pertahanan udara,” kata Mikhail Razvozzhaev di saluran Telegramnya Kamis (18/8/2022) malam waktu setempat.

Pejabat itu menambahkan belum ada laporan tentang korban atau kerusakan material akibat insiden tersebut.

Meskipun serangan drone tampaknya digagalkan, Wali Kota Sevastopol mencatat kelompok pro-Ukraina di media sosial sudah mulai menjajakan pesan serangan yang “berhasil”.

Razvozzhaev meminta warga Sevastopol untuk tetap tenang dan hanya mempercayai sumber informasi resmi.

Sementara itu, Reuters telah melaporkan setidaknya empat ledakan di Sevastopol, mengutip saksi mata.

Wartawan Ukraina, Anatoly Shariy – seorang kritikus vokal pemerintah Kiev – mengklaim di saluran Telegramnya beberapa ledakan sangat keras sehingga orang-orang mendengarnya sepuluh kilometer dari lapangan terbang.

Lapangan terbang Belbek telah digunakan secara eksklusif oleh angkatan udara Rusia sejak Krimea bergabung kembali dengan Rusia pada 2014.

Laporan lain mengatakan, sistem pertahanan udara telah diaktifkan di kota Kerch, di sekitar Jembatan Krimea.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti rudal yang menembus langit malam, dan suara ledakan.

Oleg Krychkov, penasihat gubernur setempat, memposting pesan singkat di saluran Telegramnya. “Sistem pertahanan udara telah diaktifkan di Kerch. Tidak ada bahaya bagi kota dan jembatan.”

Ada suara yang mirip dengan guntur, dengan alarm mobil berbunyi sebagai akibatnya. Laporan ini disiarkan kantor berita Rusia TASS mengutip dewan kota Kerch.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved