Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Pengamat Pendidikan Untidar Magelang Sebut Kasus Pembunuhan di Grabag Jadi Tugas Berat Para Pengajar
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Dr Hari Wahyono, M.pd. menilai kasus pembunuhan berencana
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Dr Hari Wahyono, M.pd. menilai kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh anak di bawah umur berstatus pelajar di Grabag Magelang menjadi tugas berat bagi para pengajar atau guru.
"Pasalnya banyak kasus pidana yang melibatkan pelajar, tentu menjadi PR berat. Apalagi dampak pandemi yang luar biasa ini terkhusus di dunia pendidikan. Dengan adanya pandemi akhirnya membuat pola belajar berubah.Yang sebelumnya tatap muka bisa mengontrol langsung kepada pelajar. Setelah pandemi pembelajaran menjadi daring, bisa mengontrol tapi tidak langsung hanya di belakang layar, atau lewat media komunikasi. Ini menjadi tidak maksimal," ujarnya di kantornya pada Jumat (19/08/2022).
Alhasil dari berubahnya pola belajar tersebut, lanjut Hari, mempengaruhi penurunan tugas dari guru sebagai pengawas atau kontrol tadi.
Baca juga: Tahap Pembangunan Taman Budaya Bantul Memasuki Penyusunan Amdal
Padahal, tugas guru tak hanya sebatas memberikan materi pelajaran saja. Namun harus meliputi, tugas mendidik, mengajar, dan membimbing.
"Selama pandemi yang terlihat terjun bebas yakni sikap afeksi dari pelajar. Sikap afeksi diartikan menurunnya cara bersikap layaknya seorang pelajar, ini akibat menurunnya tugas mendidik tadi. Makanya, banyak pelajar sekarang berani melakukan kejahatan karena marwah dia (pelajar) sebagai pelajar itu sudah hilang," terangnya.
Ia melanjutkan, ketika tugas mendasar yakni mendidik sudah mengalami kecacatan.
Otomatis, tugas yang lain pun akan sejalan mengalami penurunan.
Seperti, tugas mengajar yang berhubungan dengan kemampuan kognisi.
Serta, tugas membimbing yang berhubungan dengan pengembangan psikomotorik.
"Keduanya pun mengalami penurunan, baik nilai kognitif dan psikomotorik. Sudah jelas akan terjadi, karena tugas pertama yakni mendidik dari guru tidak bisa maksimal dilakukan. Tentu hasilnya akan mengikuti,"ucapnya.
Baca juga: 9 Tahun Berlalu, Ratusan Tenaga Honorer di Klaten yang Lulus Tes Belum Diangkat sebagai CPNS
Dirinya menyesalkan, adanya kasus pidana pembunuhan melibatkan kalangan pelajar.
Sehingga, ia pun mengimbau sudah seharusnya semua pihak terkait agar lebih peduli dan bahu-membahu membangun kualitas pendidikan yang berkarakter dan bernilai pancasila.
"Ini tidak hanya tugas guru atau pengajar saja. Namun, orang tua dan lingkungan juga harus mengambil peran agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," urainya. (ndg)