BIODATA Lengkap Abah Lala, Musisi Boyolali Pencipta Lagu Ojo Dibandingke dan Jargon Cendol Dawet

TRIBUNJOGJA.COM - Siapa yang tidak kenal dengan jargon dangdut “Cendol Dawet”. Bahkan masyarakat yang tidak begitu gemar dengan musik dangdut pun pasti pernah mendengar jargon ini.

Jargon Cendol Dawet diciptakan oleh seorang musisi  bernama Agus Purwanto atau yang akrab disapa dengan nama panggung Abah Lala.

Ia jugalah sosok di balik lagu terkenal berjudul “Ojo Dibandingke” yang berhasil membuat suasana Istana Negara pecah saat Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 pada Rabu (17/8/2022) kemarin.

Baca juga: TANGIS HARU Abah Lala Sang Pencipta Lagu Ojo Dibandingke: Saya Melu Bangga! Terima Kasih Dek Farel

Lantas, sebenarnya siapakah sosok Abah Lala ini? Dari mana asalnya dan kapan ia mulai bermusik?

Dirangkum Tribunjogja.com dari berbagai sumber, berikut biodata lengkap Abah Lala pencipta lagu "Ojo Dibandingke" dan jargon dangdut Cendol Dawet.

Biodata singkat Abah Lala

Dikutip Tribunjogja.com dari laman Musicgarage.id, Kamis (18/8/2022), Abah Lala memiliki nama lengkap Agus Purwanto.

Hal ini pun dibenarkannya saat menjadi bintang tamu di sebuah acara talkshow televisi nasional yang dipandu komedian Tukul Arwana pada 2020 lalu.

“Nama saya itu sebenarnya memang dari bapak (saya) itu Agus Purwanto,” kata Abah Lala, seperti dikutip Tribunjogja.com dari video wawancara Abah Lala.

Menurut keterangan dari laman Musicgarage.id, Abah Lala lahir di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) pada 24 Oktober 1986.

Saat ini, Abah Lala berusia 35 tahun, namun Oktober nanti usianya akan genap 36 tahun.

Abah Lala memiliki kanal YouTube resmi yang diberi nama Abah Lala Official. Ia juga aktif di media sosial Instagram pribadinya @abahlalareal dan TikTok @abahlalareal.

Baca juga: TERNYATA Jokowi Nonton Farel Prayoga di Gladi Bersih Upacara HUT RI, Ini Pesan Jokowi untuk Farel

Awal perjalanan karier Abah Lala

Masih dilansir dari laman dari laman Musicgarage.id, Abah Lala sudah aktif bermusik sejak 2009 lalu sebagai seniman Gedruk (tarian tradisional Boyolali).

Selain menjadi penari, Abah Lala juga menjadi penyanyi untuk SALEHO, grup Gedruk yang diikutinya.

Abah Lala sempat menjabat sebagai ketua grup Gedruk SALEHO dan membawa grup itu sampai ke luar negeri untuk mengenalkan tari tradisional Indonesia.

Selama berkarier di dunia seni, Abah Lala juga mendirikan sebuah Orkes Melayu (OM) yang diberi nama MG 86.

OM MG 86 terdiri dari para mantan tenaga kerja indonesia (TKI) dan petani ladang. Orkes Melayu ini berhasil sukses dan membawa rezeki bagi para personelnya. 

Pada 2018, nama Abah Lala menjadi sangat terkenal usai menciptakan jargon dangdut “Cendol Dawet”.

Jargon “Cendol Dawet” selalu ada di setiap lagu yang diciptakan Abah Lala.

Saking viralnya, jargon “Cendol Dawet” membuat Abah Lala diundang ke beberapa acara televisi nasional untuk menceritakan kisah di balik jargon viral tersebut.

Baca juga: CERITA Winda Penerjemah Bahasa Isyarat Upacara HUT RI ke-77, Viral Ikut Joget Lagu Ojo Dibandingke

Inspirasi jargon Cendol Dawet ciptaan Abah Lala

Dalam acara talkshow yang dipandu Tukul Arwana pada 2020 lalu, Abah Lala menceritakan bagaimana awal mula ia menciptakan jargon “Cendol Dawet”.

Ternyata, inspirasi jargon Cendol Dawet yang diciptakan Abah Lala berasal dari tukang sayur.

Kok bisa? Berikut cerita dari Abah Lala yang dikutip Tribunjogja.com dari video acara talkshow yang dipandu Tukul Arwana.

“Di daerah saya itu kalau pagi, itu adanya penjual sayur (dia) itu cuman (bilang) ‘Cendol, cendol… Cendol, cendol…’,” kata Abah Lala.

“Lha terus di situ saya juga sering menikmatinya (cendol dari penjual sayur), karena harganya cuma Rp 500,” ungkap Abah lala.

“(Cendolnya) cuma dikasih plastik itu, jadi nggak pakai gelas, nggak pakai ketan, harganya cuma Rp 500-an,” kata Abah Lala.

“Di situ, saya juga seneng. Tiap pagi saya mengonsumsi cendol dawet yang harganya cuma Rp 500-an,” tuturnya.

Baca juga: Biodata, Profil Farel Prayoga yang Nyanyi Ojo Dibandingke di Istana Negara, Dulunya Pengamen Jalanan

Selain mendapat inspirasi jargon dari dagangan cendol tukang sayur, Abah Lala juga menciptakan jargon berupa nama makanan tersebut demi tujuan mulia.

Ia sempat mengkhawatirkan jargon-jargon dangdut yang umumnya tidak pantas atau tidak senonoh jika diikuti anak-anak di bawah umur.

“Saya di waktu main orkes atau main dangdut itu banyak (menjumpai) jargon-jargon dangdut yang sekiranya itu kurang enak didengar anak-anak. Jadinya (saya berpikir) wah ini kalau (jargonnya) saya ganti (dengan nama) makanan aja gimana,” kata Abah Lala.

“Terus (jargon dangdutnya) saya ganti, (saya) coba pakai (jargon) cendol, pakai dawet, pakai roti, pakai bakar. Akhirnya (jargon) cendol dawet yang bisa diterima masyarakat banyak,” ungkap Abah Lala.

Abah Lala terharu lagu ciptaannya “Ojo Dibandingke” dinyanyikan Farel Prayoga di Istana Negara 

Momen Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun ini menjadi spesial berkat penampilan penyanyi cilik asal Banyuwangi bernama Farel Prayoga.

Di hadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Farel dengan suara merdunya menyanyikan lagu ciptaan Abah Lala yang berjudul “Ojo Dibandingke”.

Seperti diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Abah Lala melalui Instagram resminya @abahlalareal, Rabu (17/8/2022) mengunggah video kala dirinya menangis terharu karena lagunya dilantunkan di Istana Negara dan membuat suasana Upacara HUT Kemerdekaan RI pecah.

Dalam video itu, tampak Abah Lala bersemangat menyaksikan penampilan Farel Prayoga melalui YouTube.

Semula, Abah Lala tampak asyik menyaksikan video dari HP-nya itu. Ia menikmati penampilan Farel Prayoga dengan semangat, sambil ikut memberikan ketukan lewat gerakan tangan.

Baca juga: Penyanyi Cilik Farel Prayoga Menggoyang Istana Negara, Pak Jokowi Senyum-senyum

“Istimewa…,” puji Abah Lala.

Namun, sesaat kemudian, tiba-tiba Abah Lala terdiam. Tangisnya pecah. Ia lantas menutup wajahnya dengan telapak tangan sambil menangis sesenggukan.

“Alhamdulillahi rabbil alamin… Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, lagu saya yang berjudul ‘Ojo Dibanding-bandingke’ dinyanyikan di Istana Negara… edisi spesial Hari Kemerdekaan Indonesia, disaksikan banyak warga Indonesia dan mungkin dari mana saja,” kata Abah Lala.

“Wis pokok e saya melu bangga! Melu seneng! Melu semangat untuk Indonesia! Josss! Josss! Josss josss! Josss!” serunya dengan keras ke arah kamera. (Tribunjogja.com/ANR)