Serie A
AC MILAN: Inilah Mesin Utama Rossoneri Berdasarkan Heat Map
Heat map atau peta panas telah menunjukkan bahwa Ismael Bennacer adalah mesin utama AC Milan, seperti dikutip Tribun Jogja dari SempreMilan.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
lihat foto
Dia saat ini menghasilkan sekitar € 1,7 juta per musim tetapi ingin dibayar lebih dari dua kali lipat dalam kontrak barunya.
Frederic Massara dan Paolo Maldini berharap untuk bertemu dengan Sissoo di akhir jendela transfer untuk mencoba dan menyelesaikan masalah tetapi ada minat pada pemain.
Menurut laporan, klub Liga Inggris Liverpool telah dikaitkan dalam beberapa hari terakhir.
Laporan lain menyebut, Ismael Bennacer telah membuat tuntutan kontraknya jelas jika dia ingin memperpanjang kontraknya saat ini dengan klub.
Menurut sumber Aljazair La Gazette du Fennec, Bennacer telah menyatakan kesediaan untuk menandatangani kontrak baru dengan Rossoneri.
Namun, syaratnya dia ingin mendapatkan kenaikan gaji saat ini sebesar €1,5 juta bersih per musim menjadi sekitar €3,5 juta.
Itu artinya, pendapatannya di klub hanya akan kalah dari yang diperoleh Theo Hernandez setelah dia memperbarui kontrak nanti.
Setelah didatangkan seharga € 15 juta dari Empoli pada musim panas 2019, perkembangan Bennacer menjadi salah satu gelandang terbaik sangat fantastis untuk ditonton.
Namun klub lain juga menonton karena laporan tersebut mengklaim bahwa Liverpool tertarik padanya.
Namun, AC Milan dikabarkan juga ingin memperkuat posisinya dalam klub karena perannya yang vital.
Bulan sibuk Maldini
Sementara itu, akhir Agustus ini akan menjadi hari yang sibuk bagi AC Milan di jendela transfer musim panas.
AC Milan akan bersiap menghadapi beberapa tantangan berat di lapangan, selagi manajemen Rossoneri berusaha melengkapi tim Stefano Pioli.
Paolo Maldini dan Ricky Massara sedang berusaha mendatangkan seorang bek dan gelandang, seperti dikutip dari Corriere dello Sport via MilanNews.
Namun, manajemen akan berupaya untuk membawa kedua pemain tersebut dengan biaya seminimal mungkin, setelah menghabiskan banyak uang untuk Charles De Ketelaere.
