Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Indonesian Custom Show 2022 Pamerkan Motor Sarat Sejarah 'Mbah Brantas'
Deretan motor, mobil dan sepeda kustom mejeng di Indonesian Custom Show (ICS) 2022 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), 13-14 Agustus 2022.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Di antara deretan motor, mobil dan sepeda kustom dengan berbagai aliran yang mejeng di Indonesian Custom Show (ICS) 2022 di Jogja Expo Center (JEC), 13-14 Agustus 2022, satu di antara yang menarik perhatian ialah hadirnya 'Mbah Brantas', motor antik pabrikan Inggris yakni Ariel NH 350cc lansiran 1937.
Lain halnya dengan motor lainnya yang bersolek agar tampilannya tampak cantik, 'Mbah Brantas' justru sebaliknya.
Ariel NH 350cc ini dibiarkan tampil apa adanya, tampak karat menyelimuti nyaris seluruh komponen besi, mulai dari stang hingga rangka.
Wajar saja, 'Mbah Brantas', julukan motor ini memang menyimpan banyak sejarah bagi pemiliknya.
Tak terkecuali Kuntoro, asal Purwodadi yang merupakan tangan keempat sejak motor ini diangkat dari dasar sungai Brantas sekira 2007 silam.
Baca juga: Bupati Abdul Halim Berharap Indonesian Custom Show Dapat Mendorong Bantul Jadi Kota Kreatif Dunia
Kuntoro menceritakan, Mbah Brantas ditemukan terpendam di dasar Sungai Brantas oleh penggali pasir.
Namun ketika akan diangkat dari dasar sungai, penggali pasir tersebut mengalami kesulitan lantaran motor terpendam pasir yang cukup belum lagi derasnya aliran sungai.
"Akhirnya motor tersebut harus dipotong menjadi dua bagian. Setelah berhasil diangkat dari dasar sungai, motor tersebut rencananya akan dijual ke tukang rosok," kata Kuntoro.
"Memang tak banyak yang mengetahui perihal pemilik asli dari motor ini, tapi merujuk pada tahun pembuatannya yakni 1937, kemungkinan besar motor ini milik tentara Belanda yang dulu menjajah Indonesia," tambahnya.
Singkat cerita, Ariel NH 350cc yang berhasil diangkat dari dasar sungai tersebut berpindah tangan dan akhirnya mampu disatukan kembali di bengkel milik Mbah Warjo asal Kediri, Jawa Timur.
Luar biasanya, motor tersebut akhirnya mampu kembali dihidupkan mesinnya bahkan telah digunakan oleh pemilik sebelumnya untuk touring hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, tanpa menemui kendala berarti.
"Sejak saya beli dari 2013 hingga 2022 ini, sama sekali belum pernah bongkar mesin. Hanya perbaiki bagian pengapian saja. Alhamdulillah, saya gunakan touring lingkup Jawa juga tidak rewel," terang Kuntoro.
"Semua bagian motor ini memang sengaja saya pertahankan aslinya. Hanya tiga bagian saja yang tak lagi orisinil, yakni batok lampu, slebor depan, dan velg belakang," terangnya.
Baca juga: Robot Bikers Prajurit Jogja Mejeng di Djogjantique Day, Hasil Daur Ulang 3 Motor Bekas
Motor Pertama 'Made In' Jogja
Selain 'Mbah Brantas', ICS 2022 ini juga makin semarak dengan dihadirkannya motor pertama made in Jogja, yang diciptakan Sastro Surip.
Show director ICS 2022, B Kunto Wibisono menuturkan, motor pertama bikinan orang Jogja tahun 1956 ini diberi nama 'Pirus', yang merupakan 'walikan' nama penciptanya yakni Surip.
"Pirus itu juga merupakan nama sebuah bengkel bubut di Jogja yang cukup legendaris dan masih beroperasi hingga kini," terang Kunto.
"Nah bengkel ini juga spesialis membuat komponen mesin, jadi memang mesinnya pun asli bikinan Pirus. Mesin ini asli bikinan Pirus, bukan modifikasi atau diambil dari motor lainnya," lanjutnya.
Adapun informasi perihal Motor Pirus ini ia dapatkan dari seseorang, hanya 2 hari sebelum diselenggarakannya ICS 2022.
"Setelah berbicara dengan pemilik motornya, akhirnya beliau memperbolehkan Motor Pirus ini untuk dipamerkan di ajang ICS 2022," ujarnya.
Berdasar potongan berita koran lawas yang turut dipamerkan, Motor Pirus ini pertama kali dipamerkan di stand Kementerian Perekonomian Pekan Raya 200 Tahun (Dwi Abad) Kota Yogyakarta, September-Oktober 1956.
Sebagian besar onderdil seperti silinder, silinder kop, suiger, karter maupun karburator dibuat sendiri oleh Surip. Sedangkan velg, ban, dan ruji-ruji ia beli di toko.
Dalam berita tersebut juga tertulis bahwa kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan ialah perhitungan antara tekanan kompresi dan pengambilan gas dari karburator.
Namun kendala tersebut teratas, lantaran dalam proses pembuatannya Surip turut dibantu anak serta pemuda-pemuda di kampungnya.
Baca juga: 14 Brand Otomotif Pamer Produk Andalan di Jogja Otomotif Show 2022 di Sleman City Hall
Pride and Nationalism
Pertama kali digelar setelah sempat tertunda 2 tahun lantaran pandemi Covid-19, ICS 2022 mengusung tema Pride and Nationalism.
Di samping menyambut hari kemerdekaan, tema ini dipilih sebab diharapkan dapat mewujudkan kemerdekaan dan kebanggaan pelaku custom di Indonesia.
Founder Indonesian Custom Show, Rudi Purnomo mengatakan, pameran otomotif ini juga diharapkan dapat memberikan ruang baru kepada penggiat otomotif.
Lebih lanjut Indonesian Custom Show diharapkan dapat memberikan atmosfer dan perspektif baru mengenai budaya custom tanah air.
"Semoga menjadi sebuah warna baru bagi dunia otomotif terlebih dunia custom," kata Rudi,
Berbagai komunitas dan builder dihadirkan dalam gelaran ini untuk menampilkan motor dan mobil custom beserta turunannya.
Selain itu dalam Indonesian Custom Show 2022 ini menampilkan kontes kendaraan dengan 28 kategori untuk motor dan 47 kategori untuk mobil dimana kontes tersebut akan dinilai oleh beberapa juri.
Juri kontes motor yang akan menilai antara lain Bimo Hendrawan, Dodi Irhas dan Indra 'Bluesmann' Pranajaya untuk kategori motor.
Sementara juri kontes mobil ada Boy Prabowo, Widitya Prayudi, Rendy Surya, dan Tony Chrisman Utama.
Dari puluhan kendaraan tersebut akan dipilih 2 pemenang yang akan diberangkatkan ke kontes di Amerika.
Terdapat sejumlah indikator penilaian, di antaranya kendaraan itu harus fungsional, dari segi arsitektural dan improvement dari kendaraan secara teknologi termasuk fitur-fitur yang dibuat oleh builder.
Rudi berharap dengan tujuan Indonesian Custom Show membawa pemenang kontes ialah untuk memotivasi para builder dalam berkarya.
Pihaknya menambahkan bahwa para pelaku otomotif atau builder sudah banyak yang menampilkan karyanya dalam kancah Internasional.
"Kita ingin memotivasi teman-teman dan agar teman-teman mempunyai rasa kebanggaan. Karya teman-teman di sini sangat bagus bahkan tidak lagi bisa diukur karena termasuknya karya seni," ujar Rudi.
Bukan hanya menghadirkan puluhan motor dan mobil custom dengan berbagai jenis, beberapa program lainnya dimuat dalam acara ini antara lain custom painting and pinstriping exhibition, tattoo artist exhibition, talkshow, diecast contest and show, micro drone race, serta mengajak beberapa marketplace dengan berbagai macam tenant bisnis seperti sparepart otomotif, fashion dan kuliner. ( Tribunjogja.com )