Menuju PTN Berbadan Hukum, UNY Belajar ke ITB dan UI

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) belajar ke Institut Teknologi Bandung ( ITB ) dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengelola Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

“Pada kedua perguruan tinggi tersebut kami belajar tentang optimalisasi pengelolaan usaha yang dimiliki UNY sehingga mendukung kemampuan finansial perguruan tinggi” kata salah satu anggota rombongan yang ikut belajar ke UI dan ITB , Prof Dr Anwar Effendi, Jumat (12/8/2022).

Ia menjelaskan, tim UNY berkunjung ke Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB dan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI.

Tim juga terdiri dari Dr Tien Aminatun, Dr Fitri Rahmawati, Dr Ponty SP Hutama, Ardi Ariyanto MPd dan Prasetyo Noviriyanto SPdT.

Baca juga: Mahasiswa Kampus Mengajar UNY Laksanakan Pesantren Kilat di SDN Kertasinduyasa 02 Brebes Jateng

Dari proses pembelajaran itu, diketahui bahwa ITB telah membentuk unit usaha sendiri yang berbentuk PT dan dikelola oleh BPUDL dengan manajemen yang terpisah.

“BPUDL ini berperan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” katanya menjelaskan.

Diungkap Anwar, Ketua BPUDL diangkat dan diberhentikan oleh rektor dan direktur semua perusahaan tidak boleh dari kalangan dosen. 

Pengelolaan BPUDL dilakukan secara terpisah tidak mengganggu kegiatan akademik maupun nonakademik ITB.

Laporan keuangannya bersifat terbuka dan dilakukan setiap tahun ke rektor, serta menjadi bagian dari laporan tahunan rektor. 

BPUDL tidak boleh turut campur terhadap manajemen perusahaan-perusahaan di bawah BPUDL. 

“Komersialisasi sumber daya akademik diwadahi dalam unit usaha (PT) di bawah BPUDL,” bebernya.

Setidaknya, ada dua PT yang banyak menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga ahli dosen-dosen ITB, yaitu PT LAPI dan PT GEES.

“Kalau di ITB, manajemen keuangan semua perusahaan terpisah dari BPUDL dimana setiap tahun perusahaan-perusahaan membuat laporan keuangan kepada BPUDL,” terangnya.

15 persen keuntungan perusahaan-perusahaan untuk operasional BPUDL dan yang 85 persen sisanya dibagi menjadi dua lagi.