Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 11 Agustus 2022: Tercatat 16 Kali Gempa Guguran
Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 16 kali gempa guguran (amplitudo: 3-11 mm dan durasi: 20.5-119.3 detik), berdasar hasil pengamatan Kamis
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 16 kali gempa guguran (amplitudo: 3-11 mm dan durasi: 20.5-119.3 detik), berdasar hasil pengamatan Kamis (4/7/2022), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) pun masih ditetapkan.
Selaras pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) , cuaca Gunung Merapi cenderung berawan dan mendung.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Jamin Pasokan Minyakita Aman dan Harga Bapok Berangsur Turun di Pasaran
Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara antara 17.3-20 °C, kelembaban udara 73-97 persen, dan tekanan udara 654-717 mmHg.
Sementara visual gunung dengan ketinggian 2.968 mdpl tersebut masih sangat jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Universitas Terbuka Gelar Kejuaraan Bulutangkis Tingkat SMA Sederajat di DI Yogyakarta
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (aka)