Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Siswi SMA Negeri di Bantul Dilaporkan Depresi Setelah Diduga Dipaksa Pakai Hijab oleh Guru
Seorang siswi SMA dilaporkan mengalami trauma berat setelah diduga dipaksa oleh oknum guru di satu SMA Negeri di Bantul untuk memakai hijab.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda dan Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang siswi SMA berusia 16 tahun di Kabupaten Bantul dilaporkan mengalami trauma berat setelah diduga dipaksa oleh oknum guru di satu SMA Negeri di Kabupaten Bantul untuk memakai hijab.
Orang tuanya yang mengetahui hal itu lantas meminta pendampingan ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Saranglidi untuk melapor ke Ombudsman RI (ORI) perwakilan DIY.
Pihak ORI Perwakilan DIY kemudian memanggil kepala sekolah terkait untuk dilakukan pendalaman atas laporan tersebut.
Perwakilan LSM Saranglidi Yuliani menyampaikan, kondisi siswi tersebut saat ini sudah bersedia diajak untuk berkomunikasi.
Dijelaskan Yuliani, korban sempat mengurung diri sejak 24 Juli 2022 lalu.
Terhitung sudah sekitar lima hari siswi tersebut enggan diajak berkomunikasi dan hanya mengurung diri di kamar semenjak dugaan pemaksaan pemakaian hijab itu terjadi.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu diawali ketika siswi tersebut mengikuti program pengenalan lingkungan sekolah.
Kemudian berlanjut saat siswi itu masuk hari pertama sekolah yakni Senin (18/7/2022) dengan tanpa mengenakan hijab.
"Kemudian tanggal 19 menurut WA di saya ini, anak itu dipanggil guru diinterogasi tiga guru," jelas Yuliani, ditemui di kantor ORI DIY, Jumat (29/7/2022).
Bunyi pesan yang diterima Yuli, ialah pihak sekolah menanyakan siswi tersebut mengapa tidak memakai hijab.
Siswi itu menjawab secara terus terang bahwa dirinya belum bersedia memakai hijab.
"Bapaknya sudah membelikan hijab tapi dia belum mau. Itu kan gapapa, hak asasi manusia," ujarnya.
Dijelaskan olehnya, saat pemanggilan oleh guru itu diduga pemaksaan berlangsung.