Berita Gunungkidul Hari Ini

Musim Kemarau 2022, BPBD Gunungkidul Mulai Lakukan Dropping Air Bersih

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai melakukan penyaluran (dropping air bersih) di musim kemarau ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai melakukan penyaluran (dropping air bersih) di musim kemarau ini.

Dropping dilakukan setelah adanya permintaan langsung dari masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengungkapkan permintaan dropping air bersih diajukan oleh salah satu pedukuhan di Kapanewon Rongkop.

Baca juga: OJK Ajak Masyarakat Bijaksana dalam Memanfaatkan Pinjol

"Permohonan langsung diajukan ke kami, kemudian 2 tangki air bersih kami salurkan pekan lalu," jelasnya dihubungi pada Jumat (29/07/2022).

Adapun tiap kapanewon sudah memiliki anggaran sendiri untuk pelaksanaan dropping air.

Meski demikian, Purwono tak mempermasalahkan jika pengajuan langsung ke BPBD.

Alasannya, dropping air bersih menggunakan skema pembagian.

Artinya ada wilayah yang bisa langsung dilayani oleh BPBD, namun ada pula yang dilaksanakan oleh kapanewon.

"Misalnya untuk Panggang, kami menangani satu kalurahan, lalu ada 2 kalurahan yang ditangani kapanewon," ujar Purwono.

Adapun BPBD Gunungkidul sudah menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan dropping air bersih pada kemarau tahun ini.

Dana yang dialokasikan kurang lebih sebesar Rp 600 juta.

Menurut Purwono, anggaran tersebut cukup untuk 1.400 tangki air bersih. Tiap tangki mampu menampung sebanyak 5 ribu liter air.

Baca juga: KSAU: Hari Bakti ke-75 TNI AU Jadi Tanda Pengabdian kepada Tanah Air

"Kami memiliki 6 armada mobil tangki yang siap digunakan untuk dropping," katanya.

BPBD Gunungkidul sebelumnya sudah melakukan persiapan matang untuk pelaksanaan dropping air bersih. Koordinasi dengan seluruh kapanewon pun juga dilakukan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan kapanewon juga bisa bekerjasama dengan pihak ketiga untuk dropping air bersih.

Opsi itu dilakukan jika anggaran di kapanewon telah habis.

"Jika anggaran habis, kapanewon juga bisa mengajukan permohonan ke BPBD," kata Sumadi. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved