Cacar Monyet

INILAH Gejala Terkena Cacar Monyet dan Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyembuhkannya

Cacar monyet atau Monkeypox sedang dibicarakan dunia lantaran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
CHARLES BOUESSEL / AFP
Seorang anak yang terkena cacar monyet, di Zomea Kaka, Lobaya, Afrika Tengah pada 18 Oktober, 2018. Cacar monyet adalah penyakit menular, tanpa obat, yang menyembuhkan dirinya sendiri, tetapi dapat membunuh jika tidak diobati tepat waktu. Sejak Mei 2018, virus cacar monyet, yang menyebar di Afrika tropis, telah menjadi "ancaman kesehatan masyarakat" di Republik Afrika Tengah, menurut Institut Pasteur Bangui. 

TRIBUNJOGJA.COM - Cacar monyet atau Monkeypox sedang dibicarakan dunia lantaran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat global akibat merebaknya penyakit itu.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Sabtu (23/7/2022).

“Kami menemukan wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode transimisi baru dan kami baru paham sedikit,” ujarnya.

Meskipun wabah cacar monyet telah menyebar di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat selama beberapa dekade, tidak diketahui pemicu wabah besar di luar benua atau penyebaran secara luas hingga akhirnya terdeteksi di beberapa negara Eropa, Amerika Utara dan tempat lainnya.

Bulan lalu, Komite Pakar WHO mengatakan wabah cacar monyet belum mencapai keadaan darurat internasional, tetapi panel sidang minggu ini melakukan evaluasi.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lebih dari 16.000 kasus wabah cacar monyet telah dilaporkan di 74 negara sejak Mei 2022.

Hingga kini kematian wabah cacar monyet hanya dilaporkan di Afrika, di mana versi virus yang lebih berbahaya berada di Nigeria dan Kongo.

Di Afrika, wabah cacar monyet terutama menyebar ke orang-orang yang terinfeksi hewan liar seperti tikus, yang biasanya belum melintasi perbatasan.

Sementara itu di Eropa, Amerika Utara, dan di beberapa negara lainnya wabah cacar monyet menyebar di antara orang-orang tanpa hubungan dengan hewan atau perjalanan baru-baru ini ke Afrika.

Apa itu cacar monyet? Bagaimana perjalannya sampai bisa menyebar di wilayah selain Benua Afrika.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, bisa ditularkan hewan ke manusia yang terjadi di daerah hutan hujan tropis Afrika.

Kasus pertama pada manusia teridentifikasi di tahun 1970 di Zaire, yang sekarang adalah Republik Demokratik Kongo.

Saat itu, kasus ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun.

Cacar monyet menjadi endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, 11 negara melaporkan menemukan kasus itu.

Virus itu ditularkan lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia.

Kemudian, pada tahun 2003, wabah pertama ditemukan di luar Afrika.

Baca juga: Kemenkes: Cacar Monyet Belum Ditemukan di Indonesia

Saat itu, wabah ditemukan di Amerika Serikat yang diyakini berasal dari hewan pengerat yang diimpor ke negara itu dari Ghana.

Saat itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika melaporkan 87 kasus.

Akan tetapi, tidak ada kasus kematian akibat penyakit ini.

Selanjutnya, pada tahun 2017, cacar monyet menjadi epidemi di Nigeria. Ada 200 kasus terkonfirmasi terjangkit cacar monyet.

Lantas, bagaimana gejala dan cara penularan cacar monyet?

Berikut adalah gejala awal jika terinfeksi cacar monyet:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pembengkakan anggota tubuh
  • Sakit punggung
  • Nyeri otot
  • Kelesuan.

Setelah demam mencapai puncak dan mereda, ruam atau bintil merah pada kulit akan muncul dan berkembang.

Ruam sering kali dimulai pada wajah. Kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, paling sering pada telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam, yang bisa terasa sangat gatal, kemudian mengering dan membentuk keropeng, lalu terkelupas.

Setelah itu, di tempat bekas ruam akan muncul bekas luka. Infeksi biasanya akan hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari.

Kabar buruknya, cacar monyet ini menular ke pihak lain.

Hal itu terjadi ketika seseorang melakukan kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.

Virus cacar monyet masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau melalui mata, hidung hingga mulut.

Penyakit cacar monyet tidak digambarkan sebagai infeksi yang dapat menular secara seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seks.

Penyebaran cacar monyet juga dapat melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian.

Apa yang harus dilakukan ketika terjangkit cacar monyet?

Melansir laman CDC, hingga saat ini, belum ada perawatan khusus infeksi virus cacar monyet.

Namun, virus cacar monyet dan cacar secara genetik serupa, yang berarti bahwa obat antivirus dan vaksin yang dikembangkan untuk melindungi cacar dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi virus cacar monyet.

Antivirus, seperti tecovirimat (TPOXX), mungkin direkomendasikan untuk orang yang lebih mungkin sakit parah, seperti pasien dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jika Anda memiliki gejala cacar monyet, Anda harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan Anda, bahkan jika Anda tidak berpikir Anda telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita cacar monyet.

Baca juga: CARA Menghentikan Penyebaran Cacar Monyet Antar-Manusia Menurut WHO

Gejala cacar monyet biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu dua sampai empat minggu.

Namun, terkadang penderita yang masih bayi, anak-anak, memiliki daya tahan tubuh lemah, penderita penyakit kronis, atau orang yang belum pernah divaksin cacar berisiko mengalami komplikasi parah saat terkena penyakit ini.

Untuk itu, penderita perlu diobati untuk meringankan gejala penyakit.

Dilansir dari Cleveland Clinic, cara mengobati cacar monyet di antaranya:

  • Upayakan banyak minum air putih selama proses pemulihan Minum obat antibiotik yang diresepkan dokter, tujuannya untuk mencegah infeksi sekunder di kulit
  • Minum obat penghilang rasa sakit atau penurun demam untuk meredakan suhu tubuh yang tinggi dan rasa nyeri
  • Mandi dengan air hangat yang diberi campuran oatmeal koloid. Campuran ini bisa membantu meredakan gatal dan ruam di kulit Isolasi diri saat terkena cacar monyet.
  • Hindari kontak dengan orang lain sampai semua lesi atau luka lepuh mengering
  • Gunakan kasa atau perban untuk menutup luka lepuh
  • Upayakan untuk banyak beristirahat agar proses pemulihan berjalan optimal.
  • Gunakan masker selama di tempat isolasi untuk mencegah penularan kepada orang sekitar
  • Jangan menyentuh atau kontak dengan hewan peliharaan selama proses pemulihan
  • Jika beragam cara mengobati cacar monyet di atas tidak membantu meredakan gejala penyakit, atau penyakit rasanya semakin parah, ada baiknya penderita dibawa ke rumah sakit.
  • Terutama jika penderita mengalami gejala sesak napas, nyeri dada parah, leher kaku, kebingungan, tidak bisa bicara dan bergerak, hilang kesadaran, atau kejang.

 

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved