Bahaya Sering Menahan Kencing, Mulai Infeksi Hingga Gangguan Ginjal

Pada beberapa kondisi, menahan keinginan buang air kecil terlalu lama bisa berbahaya.Terutama untuk pasien pembesaran prostat, gangguan ginjal

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
DOK. Men's Health Magazine
Iluistrasi foto seorang pria sedang kencing 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bagi sebagian orang, menahan kencing mungkin dianggap hal yang sepele.

Hingga tak sedikit yang melakukannya karena alasan merasa “tanggung”.

Bisa karena sedang dikejar deadline, filmnya hampir habis, atau sedang nyaman duduk di sofa.

Ilustrasi
Ilustrasi (Freepik)

Sebenarnya jika sistem kandung kemih kita sehat, menahan pipis pada umumnya tidak berbahaya.

Kandung kemih orang dewasa yang sehat bisa menahan sekitar dua cangkir urine.

Jika kita merasa sudah tidak nyaman, kemungkinan kandung kemih sudah menahan lebih dari jumlah itu.

Bila kamu menderita kandung kemih overaktif, menahan buang air kecil (BAK) justru menjadi latihan bagi kandung kemih.

Jika terus dilatih, kita tidak akan terlalu sering pipis.

Pada beberapa kondisi, menahan keinginan buang air kecil terlalu lama bisa berbahaya.

Terutama untuk pasien pembesaran prostat, gangguan ginjal, retensi urine, atau gangguan lain pada kandung kemih.

Sering menahan pipis bisa beresiko infeksi atau penyakit ginjal.

Baca juga: Cegah Sebelum Parah, Ini 10 Tanda-tanda Ginjal Anda Mulai Bermasalah

Ibu hamil juga lebih beresiko menderita infeksi saluran kemih, sehingga tidak disarankan menahan BAK.

Dengan kata lain, tidak ada standar baku berapa lama amannya menahan pipis.

Setiap orang berbeda-beda tergantung pada status kesehatannya.

Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika kita menahan pipis?

Ketika keinginan untuk BAK muncul, alasan utamanya adalah karena kandung kemih sudah penuh dengan cairan.

Proses ini melibatkan banyak otot, organ, dan saraf, yang bekerja bersama untuk memberi isyarat kita harus segera ke toilet.

Jika kandung kemih setengah penuh, saraf-saraf di organ ini akan diaktifkan untuk memberi sinyal ke otak sehingga timbul keinginan untuk pipis.

Otak lalu memberi sinyal ke kandung kemih untuk menahan sampai waktunya.

Nah, menahan BAK sebenarnya melawan sinyal untuk segera pipis.

Baca juga: Tahapan dan Tanda-tanda Seseorang Mengalami Gagal Ginjal Stadium Akhir

Sinyal ini berbeda-beda pada tiap orang, dipengaruhi oleh usia, seberapa banyak cairan yang bisa ditampung kandung kemih, dan juga waktu.

Misalnya, sinyal untuk mengosongkan kandung kemih ini berkurang di malam hari, sehingga kita bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

Banyak orang yang khawatir terkena infeksi saluran kencing jika sering menahan BAK.

Pada dasarnya infeksi ini terjadi bukan semata-mata karena menahan BAK, tapi karena bakteri masuk ke saluran kencing.

Bila kita tidak BAK secara teratur, bakteri akan lebih lama berdiam dan memperbanyak diri di kandung kemih.

Hal ini akan memicu infeksi saluran kemih, yang ditandai dengan sering pipis atau sensasi rasa terbakar ketika berkemih, dan urine berbau menyengat. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved