Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 16 Juli 2022 : Keluarkan 1 Kali Guguran Lava Pijar Jarak Luncur 1.500 Meter
Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya, Sabtu (16/7/2022).
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya, Sabtu (16/7/2022).
Hal tersebut berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pukul 00:00-06:00 WIB.
Secara meteorologi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Baca juga: Klub Premier League West Ham United Ajukan Tawaran untuk Gianluca Scamacca
Suhu udara 17.9-18 °C, kelembaban udara 76-98.3 persen, dan tekanan udara 873-915.6 mmHg.
Visual Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran berjumlah 38 kali, Amplitudo 3-13 mm, Durasi 39-160.4 detik.
Hybrid/Fase Banyak berjumlah 11 kali, Amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.6 detik, Durasi 4.2-8.5 detik.
Gempa Tektonik Jauh berjumlah 1 kali, Amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca, Durasi 52.6 detik.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berstatus Level III atau Siaga.
Baca juga: Kabar Liga Inggris: Manchester City Tak Punya Niat Jual Bernardo Silva
Rekomendasi dari BPPTKG yakni potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)
