Mafindo Gelar Pelatihan dan Kompetisi Bermedsos Damai Bagi Anak Muda
Puncak acara kegiatan adalah dengan diadakannya Final dan Selebrasi Kompetisi Konten Social Media 4 Peace dan Periksa Fakta dengan Tema Perdamaian
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar dua pelatihan untuk anak muda.
Pelatihan tersebut bekerja sama dengan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) dan didukung Oleh European Union (Uni Eropa).
Adapun dua pelatihan itu adalah ‘Pelatihan Kampanye Perdamaian di Kanal Digital / Media Sosial bagi Komunitas atau Civil Society Organization (CSO)’ dan ‘Pelatihan Edukasi Literasi Media dan Informasi (Media and Information/MIL)’.
Pelatihan ditujukan untuk anak muda yang telah dilakukan sejak 7 April 2022.
Baca juga: Akhir Cerita Kasus Anak Kos Masuk ke Kamar Induk Semang
Puncak acara kegiatan adalah dengan diadakannya Final dan Selebrasi Kompetisi Konten Social Media 4 Peace dan Periksa Fakta dengan Tema Perdamaian, beberapa waktu lalu.
Dengan adanya kerjasama ini, Mafindo berharap kedua kegiatan itu dapat menjawab sebagian permasalahan yang dialami komunitas terkait dengan pengelolaan media sosial dan situs yang dimiliki.
Anak muda juga lebih bisa menavigasi informasi yang ada pada internet, media online, ataupun media sosial.
Tidak sampai disitu saja, sebagai tindak lanjut dari kedua kegiatan pelatihan tersebut, Mafindo menyelenggarakan kegiatan Kompetisi #SocialMedia4Peace yang terbagi dalam dua kategori.
Kategori itu adalah Kompetisi Konten #SocialMedia4Peace dan Kompetisi Periksa Fakta dengan Tema Perdamaian.
Program Manager Social Media 4Peace Mafindo, Shafiq Pontoh menjelaskan, kegiatan ini adalah langkah pertama dari program Social Media 4Peace di Indonesia.
Sebab, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang dijadikan sebagai pilot project untuk mengusung perdamaian di internet.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang mengikuti lomba menjadi agen perdamaian di Internet dan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak lagi dalam bermedia sosial serta mengusung gerakan perdamaian di Internet,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (16/7/2022).
Kedua kompetisi ini telah diikuti oleh 97 peserta dari seluruh Indonesia, baik umum maupun yang telah mengikuti pelatihan bersama Mafindo dan Unesco.
Baca juga: Honda CB750 K1 Tahun 1972, The First Superbike Dikustom Jadi Cafe Racer
Clarine Hayes selaku narasumber pelatihan pada kegiatan ini menjelaskan bahwa hate speech banyak sekali terjadi di media sosial selama pandemic terutama yang ditujukan kepada para nakes.