Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 15 Juli 2022: 4 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,2 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 4 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter, Jumat (15/7/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 4 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter, Jumat (15/7/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Baca juga: SHIO Macan Jangan Ambisi atau Kamu Bakal Rugi, Dua Shio Ini Gigit Jari Jumat 15 Juli 2022
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 72-99 persen dan tekanan udara 656-687 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah,” tuturnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitudo 3-11 mm berdurasi 47,9-125,9 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 15 Juli 2022, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di 25 Wilayah
Masyarakat diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegasnya. (ard)
