Berita Bisnis Terkini
Percepat Pulihan Ekonomi, 7 Pasar dan 1 Mal di DI Yogyakarta Siapkan Pembayaran Nontunai Lewat QRIS
Adanya tujuh pasar dan satu mal yang mulai menggunakan QRIS itu merupakan bentuk sinergi untuk meningkatkan perekonomian di masa pandemi.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembayaran melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kini sudah bisa dinikmati masyarakat DI Yogyakarta yang ingin berbelanja di pasar.
Kini, ada tujuh pasar dan satu mal yang siap mengoperasikan QRIS di merchant-merchantnya, yakni Pasar Beringharjo , Pasar Demangan dan Pasar Pingit .
Selanjutnya, ada Pasar Gamping , Pasar Imogiri , Pasar Argosari dan Pasar Wates .
Satu pusat perbelanjaan itu adalah Galeria Mall .
Baca juga: Bank Indonesia Bidik 206 Ribu Pengguna QRIS Baru di DI Yogyakarta Pada Tahun 2022
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DI Yogyakarta , Mohd Irwan mengatakan, adanya tujuh pasar dan satu mal yang mulai menggunakan QRIS itu merupakan bentuk sinergi untuk meningkatkan perekonomian di masa pandemi.
Sebab, dengan adanya peningkatan kegiatan transaksi di pusat perbelanjaan akan berujung pada meningkatkan produktivitas sektor riil, seperti petani, produsen, maupun pedagang.
Itu bisa membuat mulai pulihnya daya beli masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kuncinya itu ada tiga, sinergi, inklusi dan recovery atau pemulihan ekonomi. Apalagi di masa kemarin kan kena pandemi, terus situasi global ada perang. Dengan QRIS, diharapkan kita bisa pulih ekonominya,” terangnya dalam opening ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Senin (11/7/2022) di Gedung Heritage BI DIY.
Adapun tema FEKDI 2022, yang secara nasional digelar di Bali adalah ‘Advancing Digital Economy and Finance Synergistic and Inlusive Ecosystem for Accelerated Recovery’.
Diketahui, QRIS memang memudahkan masyarakat untuk melakukan pembayaran melalui gawai pintar.
Hanya dengan memindai QR Code yang sudah disiapkan penjual, maka pembeli bisa membayar belanjaan dan segera membawanya pulang.
Pembayaran nontunai itu pun mulai menjadi primadona lantaran perkembangan digital yang begitu pesat dan tidak ada lagi keharusan membawa uang tunai.
“Kami tentu akan bersinergi dengan bank, pemerintah dan pelaku usaha. Tidak mungkin Bank BPD DIY bekerja sendiri, Pemda kerja sendiri, ya kita sama-sama. BI DIY, apa yang bisa kami lakukan, lakukan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, QRIS tidak hanya memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli, tapi juga keuntungan lain bagi para pedagang.
Baca juga: Parkir Motor di TKP Limaran dan Jl Prof Dr Yohanes Cukup Bayar Rp 1 Per Jam, Syaratnya Pakai QRIS
