Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

PTM Penuh Digelar Saat Ajaran Baru, Kepala Sekolah SMPN 1 Grabag Magelang : Kami Siap

Nantinya pada PTM penuh atau 100 persen otomatis kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dengan jam pembelajaran sesuai kurikulum.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Alexandra_Koch
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemkab Magelang akhirnya memutuskan untuk membuka kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen pada ajaran baru 2022-2023.

Sebelumnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) masih menganut sistem tatap muka  yang dibuat terbatas baik dari segi kapasitas per kelas dan jam kurikulum.

Kepala Sekolah SMPN 1 Grabag, Supriyanto mengaku sekolahnya siap menggelar PTM penuh atau 100 persen.

"Sangat siap ya (PTM penuh atau 100 persen) dilaksanakan. Besok 100 persen untuk semua, KBM full, siswa full. Namun, Senin besok kami baru merayakan Idul Qurban. Jadi, Selasa (12/07/2022)  baru MOS untuk siswa baru bagi kelas 7, dan kelas 8, 9  langsung melaksanakan KBM full," tuturnya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com , pada Minggu (10/07/2022).

Baca juga: Merujuk Aturan SKB 4 Menteri, Pemkab Magelang Siap Laksanakan PTM 100 Persen pada Ajaran Baru

Ia menambahkan, nantinya pada PTM penuh atau 100 persen otomatis kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dengan jam pembelajaran sesuai kurikulum yakni 8 jam per hari atau khusus Jumat 6 jam per hari.

Serta, untuk kapasitas siswa per kelas rata-rata 32 orang.

"Benar, jadi semuanya sudah full. Tidak ada lagi pembelajaran setengah hari karena shift,shift-an. Kami ada sekitar 18 kelas," tuturnya.

Sementara itu, ia menanggapi mulai diberlakukannnya PTM penuh atau 100 persen.

Ia mengaku, senang karena murid-murid akan lebih leluasa untuk berinteraksi langsung baik kepada teman atau pengajar.

Dengan begitu, pembelajaran akan lebih efektif.

Baca juga: PTM Penuh saat Ajaran Baru, Dinkes Kabupaten Magelang Sebut Pelaksanaan Perlu Kesiapan Semua

"Anak-anak akan lebih mudah terangsang kognitifnya ketika belajar secara langsung. Karena, selama ini belajar daring itu sangat mempengaruhi nilai akademis, banyak yang menurun. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar," tuturnya.

Sementara itu, orang tua murid Amran Sholih mengatakan, dirinya sangat menyetujui pelaksanaan PTM secara penuh atau 100 persen.

"Sangat setuju sekali, anak-anak sudah terlalu lama belajar dari rumah, kurang efisien. Walaupun, belajar juga lewat HP tapi pastinya beda kalau bisa bertemu langsung guru dan temannya. Karena, sudah hampir dua tahun, anak saya belajar dari rumah membuat sosialisasinya juga jadi berkurang. Pesan kami, walaupun sudah PTM normal, sekolah tetap harus mengutamakan prokes jangan lalai,"urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved