Berita Sleman Hari Ini

Kuliner Favorit di Sleman: Bakso Pak Marno, Laris Manis 700 Porsi Ludes Setiap Harinya

Haryanto (38) penerus usaha Bakso Pak Marno, menceritakan untuk menjual produk tersebut ia harus mengutamakan rasanya.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana
Haryanto (38), penerus Bakso Pak Marno sedang meracik bakso kuah di tempat usahanya, Rabu (6/7/2022) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN  - Bakso menjadi kuliner yang kerap digemari oleh segala umur, dari usia muda hingga tua.

Cita rasa yang gurih dan pas menjadi incaran para pemburu kuliner, seperti halnya para pecinta Bakso Pak Marno.

Haryanto (38) penerus usaha Bakso Pak Marno, menceritakan untuk menjual produk tersebut ia harus mengutamakan rasanya.

Baca juga: Hasil Timnas Indonesia vs Thailand Babak I Berakhir Seri Tanpa Gol

"Nggak ada resep spesial, semua bumbu dan bahan saya gunakan seperti memasak bakso kuah pada umumnya," terang Haryanto, kepada Tribunjogja.com di tempat usahanya, tepat di Jalan Magelang, Kalurahan Sendangadi,  Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman , DI Yogyakarta , Rabu (6/7/2022) sore.

Kuliner satu itu, membutuhkan beberapa bumbu dapur sebagai bahan pecita rasa, baik itu bawang putih, bawang merah, micin, garam, merica, hingga penyedap rasa daging sapi.

Setiap pukul 05.00 WIB, pihaknya selalu berbelanja kebutuhan bahan bakso sekaligus menggiling daging sapi ke pasar yang ada di wilayahnya.

Namun, khusus daging sapi, ucapnya sudah ada penjual daging sapi dari Klaten, Jawa Tengah, yang selalu mengantar daging tersebut di kediamannya yang ada di Kalurahan Sendangadi.

Pasalnya, daging sapi yang dibutuhkan olehnya sebanyak 35 kilogram.

Oleh karena itu, Haryanto memilih untuk membeli daging sapi dari rumah potong hewan langsung.

Setelah dia berbelanja ke Pasar, maka akan segera membuat bakso, kuah, sambal, dan sebagainya hingga pukul 10.00 WIB.

Kemudian, setiap pukul 12.00 - 22.30 WIB, ia baru membuka usahanya tersebut.

Haryanto menyampaikan, setiap hari bisa menjual 700 porsi bakso kuah kepada para penikmatnya.

Namun lain halnya saat pandemi Covid-19, dia hanya bisa menjual 500 porsi bakso kuah.

Harganya pun dapat dibandrol dengan Rp13.000 per porsinya.

Ternyata, Bakso Pak Marno telah ada di Kabupaten Sleman sejak 1983, dengan pendiri yang bernama Marno. Akan tetapi, beliau meninggal pada 2015.

Maka dari itu, kini usaha tersebut dikelola oleh dua anaknya yang bernama Haryanto dan Sunardi (40).

"Jadi nanti satu minggu saya yang jaga warung, minggu besoknya baru kakak saya yang gantian jaga warung. Waktu kakak saya jaga warung, saya baru bisa istirahat di rumah," imbuhnya.

Kendati demikian, ia merasa bersyukur dan senang bisa meneruskan usaha tersebut dengan lancar.

Baca juga: PASI Sleman Terjunkan 108 Atlet dan Targetkan Juara Umum Kejurda Atletik DIY 2022

Bahkan, penikmat bakso kuah itu pun rata-rata berasal dari beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, baik itu Temanggung dan Magelang,  serta dari beberapa Kabupaten/Kota di DIY.

Andi Sufiyantoro (40), warga Kapanewon Sinduadi, Kabupaten Sleman, menjadi pelanggan setia yang mana kerap membeli Bakso Pak Marno.

"Seminggu bisa dua kali, saya beli bakso itu," ucapnya.

Rasa daging sapi yang kuat dan kuah yang gurih, menjadikannya terus setia membeli bakso tersebut. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved