Permintaan Sapi Kurban di DIY Tetap Tinggi di Tengah Merebaknya PMK
Wabah PMK merebak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mempengaruhi penjualan sapi untuk hewan kurban.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mempengaruhi penjualan sapi untuk hewan kurban.
Terutama menjelang perayaan Idul Adha 1443 H yang akan jatuh pada akhir pekan ini.
Hal itu diungkapkan oleh Pembina Kandang Kelompok Mekar Sari, Beni Wibowo.
Ia mengatakan minat umat muslim untuk berkurban sapi tetap tinggi.
Hingga saat ini sudah ada 75 sapi yang sudah dipesan oleh para jemaah.
"Tetap banyak yang ingin kurban sapi, meskipun ada PMK. Kalau dibanding tahun lalu ya beda, agak turun. Orang kan agak takut untuk kurban sapi. Saat ini ada sekitar 75-an yang sudah dipesan," katanya saat ditemui di kandang kelompok di Tlogoadi, Sleman, Senin (04/07/2022).
Meski tinggi, ia menyebut ketersediaan sapi saat ini cukup terbatas.
Pasalnya kandang kelompok tidak diperbolehkan mendatangkan sapi dari luar daerah.
Ia pun kesulitan memenuhi kebutuhan kurban untuk Iduladha.
Terbatasnya ketersediaan sapi di wilayah Sleman berdampak pada harga penjualan sapi.
Rata-rata harga sapi meningkat sekitar Rp1 juta - Rp2 juta per ekornya.
"Kami hanya boleh membeli sapi dari wilayah Sleman saja, yang masih zona hijau. Sekarang itu cari sapinya susah, harganya tinggi. Kalau tahun lalu sekitar Rp20juta per ekor, sekarang naik jadi Rp22 juta. Beratnya sekitar 350-375 kilogram,"terangnya.
Ia memastikan, sapi yang ada di kandang kelompok sehat.
Sebab peternak sangat memperhatikan kesehatan sapi. Pemeriksaan kesehatan pun rutin dilakukan.
Selain itu, ia juga mengawasi pengunjung yang datang.
"Kalau ada orang yang survei tidak boleh masuk ke kandang, apalagi kalau habis dari kandang lain. Jadi kalau mau ke kandang ya harus dari rumah langsung ke kandang, jadi bersih,"lanjutnya.
Ia menambahkan permintaan sapi di kandang kelompok diperkirakan masih akan bertambah. Paling tidak hingga H+2 Iduladha. (*)