Tips Kesehatan

Cek Kolesterol dan Tekanan Darah, Ini Dia Anjuran Dokter agar Stroke Terdeteksi Lebih Dini

Berdasarkan penelitian di Swiss, Kolesterol tinggi dan hipertensi bisa saja tidak terdeteksi dan ternyata seseorang telah mengalami serangan stroke

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
unair.ac.id
Ilustrasi angka hasil pengukuran hipertensi atau tekanan darah tinggi 

Berdasarkan penelitian di Swiss, Kolesterol tinggi dan hipertensi bisa saja tidak terdeteksi dan ternyata seseorang telah mengalami serangan stroke iskemik akut.

Gejala dan faktor risiko stroke yang tidak terdeteksi seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi itu menjadi catatan para peneliti, bahwa semestinya semua orang melakukan cek medis secara rutin. 

Pasalnya, faktor risiko yang mengarah ke serangan stroke - seperti hipertensi dan Kolesterol tinggi - tidak terdeteksi biasanya hanya karena seseorang tidak melakukan pemeriksaan medis secara rutin.

Dengan demikian, pasien stroke tidak menyadari bahwa sebelumnya mereka memang sudah memiliki hipertensi atau kolesterol tinggi.  

Hasil studi para peneliti dari Swiss yang dilaporkan dalam European Academy of Neurology Congress 2022, menyatakan bahwa dua pertiga orang yang pernah mengalami stroke iskemik akut tidak menyadari gejala dan faktor risiko sebelumnya.

Mereka tidak menyadari memiliki faktor risiko yang tidak terdiagnosis seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.

Pembunuh diam-diam

Adanya faktor risiko yang tak terdeteksi itu membuat stroke disebut sebagai pembunuh diam-diam. 

Laporan para peneliti dari Swiss di European Academy of Neurology Congress 2022 kala itu menyebutkan kebanyakan orang yang pernah mengalami stroke iskemik akut tanpa gejala sebelumnya memiliki kondisi kesehatan yang tidak terdeteksi yang menempatkan mereka pada risiko stroke,

Walau demikian, temuan mereka itu dikabarkan belum ditinjau atau dipublikasikan.

Para peneliti melihat catatan kesehatan dari 4.354 pasien stroke yang sebelumnya tidak memiliki faktor risiko yang didiagnosis.

Tercatat bahwa 67 persen dari mereka memiliki setidaknya satu faktor risiko utama (UMRF) yang sebelumnya tidak terdiagnosis untuk stroke.

UMRF vaskular yang paling umum adalah ketidakseimbangan lemak darah seperti:

- Kolesterol tinggi atau peningkatan kadar trigliserida (61 persen pasien),

- Tekanan darah tinggi (23 persen).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved